Situasi Berbalik, Sekarang Giliran Warga Tiongkok Mendiskriminasi Orang Asing
Kasus ini memicu kemarahan netizen di Tiongkok, terlihat dalam salat satu postingan di medsos Weibo, "Bangsa kami tidak akan menerima orang yang tidak menghormati hukum kami".
Suratkabar Global Times yang dikelola Pemerintah Tiongkok, melaporkan pandemi COVID-19 telah mengarah pada diskriminasi terhadap ekspatriat.
Namun, warga Australia di Shanghai, Kynan, mengaku belum mengalami diskriminasi tersebut.
"Saya mengunjungi beberapa restoran dan bar, semuanya baik-baik saja, selain memeriksa suhu badan saya," katanya.
Kemana arah COVID-19 di Indonesia?
Sejumlah ilmuwan Indonesia memproyeksikan angka kasus virus corona untuk bisa mengantisipasi situasi ke depan.
Meningkat secara global
Presiden AS Donald Trump dituduh telah memicu kebencian terhadap warga keturunan Asia di Amerika dan bersikeras menyebut COVID-19 sebagai "Virus Cina".
Sementara itu, media Pemerintah Tiongkok dan kalangan pejabatnya melontarkan berbagai teori konspirasi, salah satunya virus corona berasal dari Amerika Serikat atau Italia, bukan dari Tiongkok.
Sejumlah warga asing di China mengaku mendapat perlakuan diskriminasi dan rasisme, setelah ditemukan banyak kasus virus corona di China berasal dari mereka yang datang dari luar negeri
- Denny Sumargo Beberkan Alasan Satroni Rumah Farhat Abbas, Khawatir Keselamatan Istri
- Halaman Belakang
- WNA China Tewas Kecelakaan di Sungai Musi, Dokter Forensik Ungkap Temuan Ini
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Titik Pulang