Situasi Gaza Memanas, Begini Reaksi Warga Yahudi dan Palestina di Australia

Seniman dan penyanyi ini menggambarkan kota suci bagi tiga agama itu sebagai "kota terindah yang tak pernah melihat kedamaian".
Aseel menuangkan perasaan hatinya atas penindasan yang dialami orang Palestina ke dalam karya-karya dan penampilannya.
Ketika masih tinggal di Yerusalem, Aseel yang mengenakan jilbab ini selalu menjadi target dari aparat Israel.
Ia mengaku tumbuh besar dengan interogasi dan menyaksikan ayahnya dipersulit oleh tentara.
"Sangat sulit untuk berbicara dengan keluarga yang dijajah saat sarapan, makan siang dan makan malam," katanya.
"Bahkan saat sedang salat mereka pun diinterogasi," kata Aseel.
Sama seperti Ayman, Aseel juga merasakan kecemasan atas nasib keluarganya di sana.
Dia berharap mereka baik-baik saja meski ia tahu tidak ada jaminan bebas dari bencana dan perang.
Ayman, seorang warga Australia asal Palestina, kini cemas menunggu kabar keluarganya di Gaza
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Mbak Puan Sentil Israel soal Serangan di Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza