Situasi Gaza Memanas, Begini Reaksi Warga Yahudi dan Palestina di Australia

Aseel yang meninggalkan wilayah Palestina delapan tahun lalu, mengaku sempat melihat video serangan tentara Israel ke Masjid al-Aqsa yang menggunakan granat setrum dan peluru karet.
"Siapa yang memberi mereka hak untuk melakukan hal ini?" tanya Aseel.
"Saya tidak tahu siapa yang memberi mereka hak untuk menyerang orang di dalam masjid," tambahnya.
Dia mengaku tumbuh besar dan menyaksikan para pemukim Yahudi berupaya mengambil paksa rumah tetangganya di Jerusalem. Aseel tidak mengerti mengapa hal itu terjadi.
"Saya merasa kecewa [dengan pemimpin dunia] karena tidak melawan tindakan Israel sejak bertahun-tahun lalu," katanya.
"Itu penindasan. Tak ada kata lain untuk menggambarkannya," kata Aseel Tayah.
'Buruk bagi semua orang'
Seorang warga Australia keturunan Yahudi, Jordy Silverstein, mengaku ketakutan dengan apa yang bakal terjadi dari ketegangan yang terus meningkat ini.
Jordy, sejarawan berusia 38 tahun ini mengaku sebagai cucu dari korban Holocaust yang selamat.
Ayman, seorang warga Australia asal Palestina, kini cemas menunggu kabar keluarganya di Gaza
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Mbak Puan Sentil Israel soal Serangan di Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza