Situasi Terkini Laut Natuna Utara
jpnn.com, JAKARTA - Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI menyampaikan situasi di Laut Natuna Utara terkini.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Bakamla RI Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita menjelaskan kata "ribuan" (kapal) yang disampaikan Sestama Bakamla Laksda TNI S Irawan bermakna umum, tidak dalam waktu yang berdekatan dan juga mencakup Laut China Selatan.
Dia menyatakan bahwa di lokasi tersebut memang terdapat banyak kapal asing.
Pasalnya, di wilayah merupakan pintu masuk dari dan keluar lalu lintas kapal yang melalui Selat Sunda dan Selat Malaka.
"Laut Natuna Utara berbatasan langsung dengan Laut China Selatan," kata Wisnu dalam keterangan tertulis yang diterima di Batam, Kepri, Sabtu.
Wisnu menyebutkan Bakamla telah mengajukan rekomendasi kebijakan dan strategi terkait strategi menghadapi situasi di perbatasan termasuk di Laut China Selatan kepada Kemenko Polhukam.
Bakamla merekomendasikan sejumlah hal dalam menghadapi situasi di wilayah perbatasan.
Menurut Wisnu rekomendasi diperlukan tidak saja dalam kehadiran aparat, tetapi juga pelaku ekonomi termasuk nelayan dan kegiatan eksplorasi ESDM serta penelitian.
Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI menyampaikan situasi di Laut Natuna Utara terkini.
- Berikut Pemenang Lomba Instagram Reels ISDS Bertema ‘Menjaga Natuna, Menjaga Indonesia’
- Refleksi Akhir 2024 Terkait Maritim Indonesia, Ada Tantangan dan Peluang di Laut Natuna Utara
- 2 Kapal Ikan Asing Asal Tiongkok Ditenggelamkan di Natuna
- Penyelundupan Ratusan Ribu Benih Bening Lobster di Kepri Digagalkan, Bea Cukai Ungkap Ini
- Bakamla Kembali Usir Kapal China yang Masuk Laut Natuna Utara
- Kebakaran Terjadi di Gedung Bakamla RI, Ini Dugaan Penyebabnya