Situasi Makin Gawat, Komite COVID-19 Australia Gelar Pertemuan Darurat
![Situasi Makin Gawat, Komite COVID-19 Australia Gelar Pertemuan Darurat](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2021/06/28/kepala-departemen-kesehatan-australia-dr-brendan-murphy-me-37.jpg)
jpnn.com, CANBERRA - Komite tanggapan COVID-19 Australia akan mengadakan pertemuan darurat pada Senin ketika wabah varian Delta yang sangat menular di seluruh negeri mendorong pemberlakuan penguncian di Sydney dan memperpanjang masa pembatasan sosial di daerah-daerah lain.
Sekitar 18 juta orang Australia, atau sekitar 70 persen dari populasi negara itu, sekarang berada di bawah beberapa bentuk penguncian atau pembatasan terkait COVID ketika para pejabat bergulat dengan wabah COVID-19 di hampir setiap negara bagian atau wilayah di Australia.
"Saya pikir kita sedang memasuki fase baru pandemi ini, dengan jenis virus Delta yang lebih menular," ujar bendahara federal Australia Josh Frydenberg kepada media ABC (Australian Broadcasting Corp) pada Senin (28/6).
Frydenberg mengatakan bahwa Australia menghadapi "waktu kritis" dalam perjuangannya melawan COVID-19.
Komite keamanan nasional Australia, yang diketuai oleh Perdana Menteri Scott Morrison, akan diberi pengarahan oleh kepala petugas medis negara itu pada Senin, kata Frydenberg.
Sydney, kota terpadat di Australia, menjalani penguncian selama dua minggu selama akhir pekan, sementara Kota Darwin memasuki masa dua hari penutupan. Semua langkah itu diterapkan ketika para pejabat Australia bergulat untuk menahan wabah COVID.
Negara Bagian Queensland Australia pada Senin memberlakukan kembali kewajiban mengenakan masker dan menerapkan pembatasan pertemuan di rumah di beberapa daerah, termasuk ibu kota negara bagian itu Brisbane. Penerapan itu mengikuti langkah serupa yang dilakukan oleh pejabat negara bagian Western Australia untuk Kota Perth.
Pembatasan sosial juga masih berlaku di ibu kota negara bagian Victoria, Melbourne, serta ibu kota nasional Australia, Canberra.
Sekitar 18 juta orang Australia, atau sekitar 70 persen dari populasi negara itu, sekarang berada di bawah beberapa bentuk penguncian atau pembatasan terkait COVID-19
- Polisi Tangkap Bule Australia Pelaku Penganiayaan di Kelab Malam Bali
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Kaum Muda Australia Lebih Memilih Tidak ke Dokter
- Elkan Baggott Unjuk Gigi Menjelang Australia vs Timnas Indonesia
- Pelaku Ujaran Kebencian di Australia Bisa Dipenjara Dua Tahun
- Setelah 'Perjalanan Panjang', Keluarga Indonesia Ini Diperbolehkan Menetap di Australia