Situasi Tak Menentu, Bangsa Butuh Pemimpin Kuat
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro menilai empat topik debat capres hari ini sangat penting. Terlebih saat ini Indonesia sedang menghadapi proxy war.
"Mengapa bangsa ini kayaknya menggeliat tak tentu, ini siapa yang mengadu antar kita," urai Siti di Jakarta, Jumat (29/3).
Sosok yang akrab disapa Wiwiek ini menegaskan Indonesia harus dipimpin oleh sosok yang kokoh dan mampu menyatukan daerah-daerah, dari Sabang sampai Merauke serta mempertahankan kedaulatan dari berbagai ancaman.
Terkait latar belakang dari kalangan pengusaha, militer atau sebagainya tak jadi soal dengan catatan semua atribut tersebut harus diputus ketika dia menjadi pemimpin negara.
"Filosofi dan pemikiran yang seperti itu yang secara intelek. Ketika mereka menjadi presiden atau bupati, jadi bukan presiden dan bupatinya partai itu saja atau kelompok itu saja dia adalah pemimpin seluruh masyarakat," terangnya.
Karena itu, Wiwiek mengingatkan perlunya kedewasaan dalam berpolitik, khususnya bagi para pejabat serta elit politik. Hal ini untuk mencegah disharmoni menjelang Pilpres seperti munculnya tudingan Pancasila akan dihapus jika kelompok tertentu berkuasa.
"Ini kan enggak masuk akal, karena bukan Indonesia kalau bukan Pancasila. Mungkin, itu kesalahan KPU kalau membolehkan calon ini," tandasnya. (dil/jpnn)
Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro menilai empat topik debat capres hari ini sangat penting
Redaktur & Reporter : Adil
- Ansar Ahmad jadi Pilihan Utama Bangso Batak Marsada Batam Untuk Memimpin Kepri
- Sentil Caleg Terpilih yang Maju Pilkada, Ketua KNPI Riau Berpesan Ini ke Masyarakat
- Pengamat: Prabowo Akan Dikenang Presiden Pemersatu Bangsa jika Wujudkan Presidential Club
- Usulan Penggunaan Hak Angket DPR Juga Bermanfaat Bagi Kubu Prabowo-Gibran
- Istri Anies Baswedan Ajak Perempuan Cerdas dalam Memilih Pemimpin
- Rhoma Irama: Musik Jadi Media Edukasi, Dakwah, Pemersatu Bangsa