Situasi Terkini di Maluku Utara Pascagempa 7,1 SR

Di Kota Ternate misalnya, warga pesisir pantai di Kelurahan Gambesi, Sasa hingga Jambula memilih lari ke hutan maupun tempat di dataran tinggi seperti Kampus Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Ternate maupun Unkhair, karena khawatir adanya tsunami.
Salah seorang warga Sasa Ternate, Jahra Muhammad ketika dikonfirmasi saat di lokasi pengungsian mengaku panik dan memilih mengungsi di Kampus Unkhair Ternate.
"Saya bersama tetangga lainnya bisa kembalu ke rumah setelah mendapatkan informasi resmi dari BMKG dan pemda setempat baru balik ke rumah, kendati masih diliputi kecemasan," kata Jahra.
Petugas BMKG Ternate, Hermizal ketika dihubungi ANTARA mengingatkan masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Kami meminta agar warga kembali ke rumahnya masing-masing, karena gempa bumi magnitudo 7,1 telah aman dan peringatan dini tsunami telah berakhir," kata Hermizal.
Pantauan ANTARA di lapangan,tampak akvititas warga Ternate tetap berjalan normal, baik itu pusat perbelanjaan dan perkantoran maupun sekolah tetap dibuka. (antara/jpnn)
Gempa 7,1 SR mengguncang Maluku Utara dan Sulwesi Utara, BPBD Malut menyebut belum ada laporan korban jiwa.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Ratusan Warga Muslim Tewas akibat Gempa Bumi di Myanmar
- Gempa Bumi Kembali Terjadi di Myanmar Hari Ini
- Indonesia Berangkatkan Pasukan Misi Kemanusiaan Gempa ke Myanmar
- TNI AL Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk Operasi Kemanusiaan Korban Gempa Bumi di Myanmar
- Indonesia Pastikan Siap Membantu Myanmar dan Thailand Menangani Dampak Pasca-Gempa Bumi
- BAZNAS Siapkan Bantuan untuk Korban Gempa Myanmar