SK Honorer K2 Bodong, Kepala SKPD Segera Dipanggil

jpnn.com - BANYUASIN - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banyuasin akan memanggil pihak yang bertanggung jawab atas keluarnya berkas palsu yang digunakan honorer kategori 2 (K2) dari tenaga pendidikan.
Kepala BKD Banyuasin, Drs Meldi Sartono mengatakan, pihaknya segera memanggil Kepala Sekolah (Kepsek), UPTD, hingga Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Banyuasin.
“Untuk kelanjutan pemalsuan berkas tersebut, segera kami panggil pihak terkait yang mengeluarkan surat keterangan palsu tersebut,” ujar Meldi Sartono, kemarin.
Ia mengatakan, pemanggilan dilakukan oleh Sekda Banyuasin, Ir Firmansyah sebagai Ketua Tim Verifikasi dan Validasi bersama tim pengawas Inspektorat Kabupaten (Irkab) Banyuasin.
“Waktunya masih dijadwalkan, karena ketua tim verifikasi masih ada pekerjaan lain. Dalam waktu dekat segera dilakukan,”sambung Meldi Sartono.
Tindakan tegas, kata Meldi, akan diberikan kepada siapa saja terbukti memberikan kesempatan kepada oknum hingga keluarnya surat keterangan palsu oknum guru mengajar. “Ya, siapa saja tentu akan ditindak,” ujarnya.
Lalu, apakah ada peserta K2 lain yang akan mengantikan oknum CPNS yang mengundurkan diri tersebut. Dengan tegas Meldi menyebutkan, tak ada pergantian terhadap oknum pemalsu berkas palsu tersebut.
“Tak ada pergantian. Semua hasil verifikasi akan diberikan ke BKN untuk diberikan NIP. Jika ada yang dicoret, tak ada yang diganti,”ungkapnya. (far)
BANYUASIN - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banyuasin akan memanggil pihak yang bertanggung jawab atas keluarnya berkas palsu yang digunakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kirab Mahkota Binokasih Warnai Hari Jadi ke-543 Kabupaten Bogor
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas