Skema 5+3 SBY di Berlin

Skema 5+3 SBY di Berlin
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Republik Federal Jerman Joachim Gauck di Istana Presiden Schloss Bellevue, Berlin. Foto: presidenri.go.id
Pertama, peningkatan kerjasama pendidikan. Semua tahu Jerman adalah salah satu negara dengan standar pendidikan tertinggi di dunia. Presiden BJ Habibie, yang disebut sebagai orang jenius Indonesia, juga menggali ilmu di negeri ini. Dengan makin hangatnya hubungan Jakarta – Berlin, diharapkan makin banyak anak-anak Indonesia belajar ke Jerman. Mereka inilah yang diharapkan menjadi agent of change, utamanya dalam penguasaan teknologi.

Kedua, peningkatan kerjasama ekonomi. Jerman saat ini adalah negara dengan kekuatan keempat terbesar dunia, dan nomor wahid di Eropa. Kala kawasan ini dan Amerika Serikat (AS) diterpa guncangan krisis ekonomi 2008- 2011, Jerman relatif aman dari segala potensi kebangkrutan. Ditopang industri manufaktur dan high tech industries (otomotif, elektronik dan alat berat), Jerman mampu melesat jauh mengalahkan Inggris, Prancis dan Belanda yang sebelumnya banyak mewarnai ekonomi benua biru tersebut.

Sementara Indonesia, saat ini tercatat sebagai negara dengan PDB terbesar ke-15 di dunia dengan volume ekonomi mencapai USD 1 Triliun. Sementara Jerman memiliki daya topang PDB hingga mencapai US $ 3,36 Triliun. Fakta ini  tentu saja sangat potensial untuk dimaksimalkan oleh Indonesia. Apalagi masih terbuka celah masuknya produk-produk ekspor Indonesia ke pasar Jerman maupun Eropa.

Ketiga, peningkatan kerjasama riset dan teknologi untuk mendukung perkembangan ekonomi nasional. Jerman dengan pengalamannya yang panjang dalam riset bisa menjadi partner strategis untuk melahirkan lebih banyak lagi peneliti-peneliti hebat di masa depan. Dengan anggaran pendidikan yang mencapai 20% APBN, Presiden SBY yakin riset akan berkembang pesat di masa mendatang. Untuk memperkuat lobi bidang ini, Presiden mengundang Ilham Habibie sebagai delegasi khusus.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan lawatan kenegaraan ke Jerman, 4-5 Maret. Lantas apa arti penting lawatan itu? Asisten Staf Khusus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News