Skema 'Lelang Jabatan' Kian Diminati
Melalui Sistem Terbuka, Cegah Kongkalikong
Sabtu, 06 April 2013 – 06:31 WIB
JAKARTA - Budaya penetapan pejabat melalui tunjuk hidung semakin lama bakal ditinggalkan. Saat ini sejumlah instansi daerah mulai tergiur menerapkan pengisian jabatan melalui "lelang jabatan" atau kompetisi terbuka. Cara ini dinilai lebih transparan meskipun ongkosnya lebih mahal.
Sebutan lelang jabatan awalnya dipopulerkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Dia menyebut akan menggelar lelang jabatan untuk mengisi pos penting mulai dari level camat hingga kepala dinas.
Baca Juga:
Ternyata fenomena lelang jabatan ini juga ditiru oleh Pemprov Aceh untuk menentukan Sekdaprov Aceh. Kemudian kabar terbaru juga datang dari Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara yang juga bakal menggelar lelang jabatan untuk sejumlah pos pejabat penting.
Kepala Biro Hukum dan Humas Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) M. Imanuddin mengatakan, semakin banyak instansi yang menjalankan pengisian jabatan melalui sistem seleksi terbuka, menunjukkan reformasi birokrasi berjalan.
JAKARTA - Budaya penetapan pejabat melalui tunjuk hidung semakin lama bakal ditinggalkan. Saat ini sejumlah instansi daerah mulai tergiur menerapkan
BERITA TERKAIT
- Peringati Hari Toilet Sedunia, WPC Ajak Ratusan SD di Indonesia Lakukan Hal Ini
- FL Technics Indonesia Pakai Teknologi Mototok Spacer 8600 NG
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Menhut Raja Juli Antoni Gandeng PGI, Kolaborasi Kelola dan Jaga Hutan Indonesia
- Penebangan Pohon di Menteng Diduga Tanpa Izin Dinas Pertamanan
- Tanoto Foundation & Bappenas Berkolaborasi Meningkatkan Kompetensi Pegawai Pemda