Skenario Silent Coup Bayangi Somchai
Selasa, 02 Desember 2008 – 06:18 WIB
BENARKAH militer Thailand tak akan melakukan kup? Pertanyaan itu wajar mengemuka bukan semata karena faktor sejarah, tapi karena sikap korps baju hijau itu di tengah kisruh politik di Negeri Gajah Putih tersebut saat ini.
Militer Thailand kukuh menolak membantu pemerintah mengatasi aksi demonstrasi yang digalang Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD). Kepala Staf Angkatan Darat Thailand Jenderal Anupong Paochinda malah telah dua kali meminta Perdana Menteri Somchai Wongsawat untuk mundur.
Di mata James Klein, direktur Yayasan Asia, pembangkangan kepada pemerintah yang sah seperti itu sudah bisa dikategorikan sebagai bentuk kudeta. "Pemerintah menjadi seperti bebek yang pincang saat ini (tanpa dukungan militer)," ujar Klein.
Sikap yang diambil militer itu membuat geram sejumlah pihak, terutama kelompok pro-pemerintah yang jumlahnya tak kalah besar dari PAD, bahkan mungkin lebih besar. Padahal, mereka sudah berkali-kali turun ke jalan meminta militer turun tangan menghalau PAD.
BENARKAH militer Thailand tak akan melakukan kup? Pertanyaan itu wajar mengemuka bukan semata karena faktor sejarah, tapi karena sikap korps baju
BERITA TERKAIT
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Ini yang Dibahas