Skenario Terakhir Gunakan Balon
Rabu, 30 November 2011 – 10:37 WIB
Setelah terpasang, jelas laksamana bintang satu ini, balon diisi udara. Dalam perhitungan teknik, balon-balon itu mampu mengangkat jembatan dari dasar. "Begitu lepas dari kontur sungai, lalu ditarik tug boat. Begitu skenarionya," jelas dia.
Teknik evakuasi ini sudah pernah digunakan untuk mengangkat tongkang di Bali dan kapal tenggelam di Banjarmasin. Sementara itu, malam tadi, dilakukan pula echo sounding tiga dimensi. Sonar ini biasanya digunakan untuk mengetahui kontur bawah laut. "Kemungkinan, jumlah kendaraan di bawah sana bisa diketahui besok (hari ini, Red)," terang Sunarbowo.
Ditutupnya jalur Sungai Mahakam, membuat sejumlah perusahaan batu bara nerugi. Sebagian mengaku, kerugian disebabkan pembayaran kendaraan operasional, sewa alat berat, hingga ancaman dituntut oleh buyer (pembeli).
Untuk mencegah itu, Administrasi Pelabuhan Samarinda membuat surat keterangan bahwa tertundanya distribusi batu bara karena bencana runtuhnya jembatan. Kepala Administrasi Pelabuhan (Adpel) Samarinda Amiruddin mengatakan, belum bisa memastikan hingga kapan jalur tersebut ditutup. Dijelaskan, kondisi saat ini sungai yang terkena reruntuhan jembatan itu, memiliki kedalaman sekitar 40 meter. Tetapi runtuhan dari jembatan itu, memangkas kedalaman hingga 30 meter. Kedalaman sungai hanya tersisa berkisar 10 meter. "Ini bisa membuat kapal riskan tersangkut material runtuhan jembatan," ungkapnya.
TIM evakuasi terus menerus dirundung kendala. Dua skenario yang disiapkan kemarin tak bisa dijalankan. Hari ini, tim akan menjalankan rencana terakhir,
BERITA TERKAIT
- Martinus Dowansiba: Guru PPPK Harus Bertugas Sesuai Penempatan
- Misteri Penyebab Kematian Seorang Pemuda di Malang
- 2 Tersangka Korupsi Dana Desa di Lombok Tengah Ini Ditahan
- Ribuan Warga Menghadiri Pawai Obor Peringati Tahun Baru Islam di Kota Bogor
- Kebakaran Rumah di Kupang NTT, Dua Anak Berusia 10 dan 12 Tahun Meninggal Dunia
- Keracunan Zat Kimia, WNA Asal Suriah Dievakuasi Tim Basarnas