SKI: Pemilu 2024 Harus Menjunjung Etika Agar Tidak Mencederai Demokrasi

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) Azmi Majid mengatakan, dalam Pemilu 2024, etika harus tetap dijunjung dalam berdemokrasi.
Pasalnya, kekhawatiran terjadinya kecurangan dalam Pemilu 2024 mulai disuarakan berbagai elemen masyarakat.
"Agar tidak berubah menjadi ugal-ugalan, anarki, dan akhirnya mencederai demokrasi itu sendiri," ujar Azmi Majid, dalam keterangannya, Senin (13/11).
Menurut Azmi, demokrasi tidak beretika dapat menimbulkan suasana ‘drakor’ dan perselisihan di antara elit kekuasaan dan masyarakat.
"Saat ini demokrasi dikebiri dan dikorupsi, sehingga sangat diperlukan perubahan yang terstruktur untuk mewujudkan kembalinya demokrasi Pancasila dengan tujuan mewujudkan kesejahteraan sosial-ekonomi seluruh masyarakat Indonesia,” jelas Azmi.
Ketua SKI Jawa Tengah ini mengatakan, Pemilu 2024 menjadi arena memperebutkan kekuasaan secara sah sebagai bagian dari demokrasi.
"Jika kita melaksanakan pemilu yang bermartabat, sejatinya kita sedang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, bahkan memuliakan hak warga negara," tuturnya.
Sementara itu, Kaukus Aktivis 89 Standarkiaa Latief mengatakan, saat ini terjadi kehancuran moralitas kekuasaan dan tata kelola negara telah mengabaikan prinsip etik, serta moral.
Sekjen SKI Azmi Majid mengatakan Pemilu 2024 harus menjunjung etika agar tidak mencederai demokrasi.
- Inas Zubir Bicara Krisis dan Peluang Masa Depan Hanura di Tengah Keterpurukan
- Forum Purnawirawan TNI Usul Copot Wapres Gibran bin Jokowi, Pengamat: Ekspresi di Negara Demokrasi
- Said Aldi Instruksikan Konsolidasi OKP Hingga ke Tingkat Bawah
- Jokowi Tempuh Jalur Hukum Perihal Tudingan Berijazah Palsu, Pengamat Politik Boni Hargens: Ini Pelajaran Berdemokrasi
- Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Pengamat: Kegagalan Memaknai Demokrasi dan Cara Beroposisi yang Sehat
- Pengamat BRIN: Wapres Gibran Berperan untuk Perkuat Demokrasi Sipil