Skimming Tidak Hanya Lewat Mesin ATM
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko mengatakan, penerapan ATM berbasis chip harus dipercepat guna mencegah skimming (pencurian data dan uang nasabah).
Sesuai aturan BI tentang NSICCS (National Standard Indonesia Chip Card Specification), ditargetkan pada 2019 semua bank siap migrasi dari kartu debit berbasis pita magnetik ke chip.
Dalam aturan tersebut ditargetkan migrasi kartu pada 2019 minimal 30 persen dan 100 persen menggunakan chip pada 2021.
Namun, Onny menginginkan agar semua bank bisa mempercepat migrasi kartu chip 100 persen sebelum 2021. ’’Sistemnya juga harus dibangun supaya mencegah dampak perluasan dari fraud,” katanya.
Menurut dia, bukan hanya kartu, mesin ATM dan mesin electronic data capture (EDC) juga harus mendukung kartu chip 100 persen agar skimming semakin sulit dilakukan.
Sebab, skimming tidak hanya bermula dari mesin ATM, tetapi juga bisa dilakukan lewat mesin EDC. (rin/c17/sof)
Guna mencegah aksi skimming, BI meminta perbankan memercepat penerapan ATM berbasis chip.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Karyawan Bank Lampung Bobol ATM, Rp 800 Juta Raib
- Pencuri Modus Ganjal ATM Kuras Uang Korban Rp 107 Juta
- Beri Pelayanan Terbaik Kepada Nasabah, Bank Mandiri Perkuat Jaringan & Layanan Digital
- Kepercayaan Masyarakat Meningkat, ATM Link Sabet Penghargaan Top Brand 2024
- Kartu Debit Bina Digital dari Bank INA Dirilis, Bisa Tarik Tunai Bebas Biaya di Seluruh ATM
- 3 Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Ditangkap, Satu Pelaku Masih Diburu