SKK Migas bersama Para Stakeholders Terus Genjot TKDN
jpnn.com, JAKARTA - SKK Migas dan seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) terus meningkatkan implementasi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).
Serta sosialisasi pengembangan kapasitas nasional industri hulu migas demi terciptanya multiplier effect bagi perekonomian nasional maupun daerah.
Hingga Agustus 2021, penerimaan negara dari sektor hulu migas sudah mencapai Rp125 triliun atau 125% dari target 2021.
Industri hulu migas telah berkontribusi besar terhadap penerimaan negara yang membutuhkan banyak biaya untuk penanggulangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
“Kami optimis industri hulu migas masih dapat memberikan kontribusi sebesar puluhan triliun bagi penerimaan negara di quartal ketiga 2021 ini," ujar Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Dr. Erwin Suryadi.
Selain itu industri migas juga telah berkontribusi bagi industri lain pada 2020-2021 dengan nilai keseluruhan kontrak yang mencapai USD 7,127 millar.
Menurut pengamat migas dari Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro, industri hulu migas sangat berperan dalam melahirkan industri-industri jasa dan penunjang nasional dalam lima tahun terakhir karena adanya keterkaitan antara satu dan lainnya.
Dengan adanya rencana produksi minyak dengan target 1 juta barel, peluang industri nasional untuk berperan aktif semakin besar.
Kepala Divisi SKK Migas menuturkan industri hulu migas telah berkontribusi besar terhadap penerimaan negara yang membutuhkan banyak biaya untuk penanggulangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
- Pemerintah Larang iPhone 16 Dijual di Indonesia, Digimap Merespons Begini
- Epson Indonesia Meluncurkan 2 Proyektor Baru dengan Nilai TKDN 53%
- Konsorsium PHE, Sinopec & KUFPEC Teken Kontrak PSC Wilayah Kerja Melati, Ini Targetnya
- Guru Besar Unissula Sebut Kehadiran BPN untuk Memperbaiki Sistem Penerimaan Negara
- Pertamina Patra Niaga Raih 5 Penghargaan Keselamatan Migas 2024
- iPhone 16 Belum Dijual di Indonesia, Ternyata Ini Penyebabnya, Oalah