Skuat Garuda Harus Waspadai Serangan Balik Myanmar
jpnn.com, BOGOR - Asisten pelatih Timnas Bima Sakti mengakui laga uji coba kontra Myanmar di Stadion Pakansari, Bogor, pada Selasa (21/3) sore tidak akan mudah.
Karena itu, pemantapan strategi menyerang sekaligus antisipasi permainan Myanmar dimantapkan dalam dua hari terakhir.
Saat ditemui di hotel Timnas, Minggu (19/3) malam, Bima Sakti mengakui, ada materi khusus yang diberikan pelatih asal Spanyol tersebut terhadap para penggawa Timnas. Materi itu terkait dengan kekuatan Myanmar.
"Materinya ya, fokus menyerang dan pemain diberikan informasi bagaimana memikirkan saat lawan counter attack. Antisipasi saat transisi itu bagaimana, cara bertahan itu bagaimana. Soalnya Myanmar besar kemungkinan pakai strategi ini," katanya.
Memang, dari 21 nama pemain Myanmar yang ada merupakan alumnus Timnas U-19 era 2014-2015. Mereka juga tetap mengandalkan pelatih Gerd Zeise, sehingga bisa diprediksi gaya permainan tim berjuluk White Angels itu tak akan banyak berubah dibanding sebelum-sebelumnya.
Pelatih asal Jerman itu juga pernah mengalahkan Timnas U-19 polesan Indra Sjafri, pada 2015 silam.
Dia memiliki keunggulan dalam menyusun taktik serangan balik, yang berhasil meruntuhkan gaya permainan mengandalkan ball posession Indonesia saat itu. (dkk/jpnn)
Asisten pelatih Timnas Bima Sakti mengakui laga uji coba kontra Myanmar di Stadion Pakansari, Bogor, pada Selasa (21/3) sore tidak akan mudah.
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad
- Piala AFF 2024: Pelatih Thailand tak Ingin Seperti Timnas Indonesia
- Gagal Penuhi Ekspektasi di Piala AFF 2024, Rafael Struick Merespons Begini
- Arab Saudi Jadi Korban, Bahrain Mengancam Timnas Indonesia
- Shin Tae Yong Parkir 2 Pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
- Klub Bundesliga Tertarik dengan Kevin Diks, tetapi Ini Syaratnya
- Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes Menyimpan 2 Mimpi Besar