Skuat Persipasi Terancam Tanpa THR
Akan tetapi Warta juga tak bisa memungkiri bahwa psikologis pemain harus diperbaiki juga untuk bisa membawa Persipasi selamat.
Tanpa adanya kekuatan finansial yang mumpuni dari manajemen mustahil Laskar Patriot, julukan Persipasi, akan bertahan di tengah kondisi persiangan yang ketat seperti saat ini.
“Saya tidak ingin berkomentar soal keuangan. Tanya saja langsung ke manajemen. Saya ingin fokus memperbaiki tim yang kini sedang di dalam tekanan degradasi. Banyak persolana tapi manajemen harus bisa menyelesaikan persoalan kewajiban mereka,” ungkap Warta.
Saat ini, Warta hanya menjalani latihan dengan 20 orang pemain sedang tiga orang lainnya yaitu Eric Snaen dan Munirul Islam berada di kampung halamannya. Sedang Stephan Mennoch sedang tidak enak badan.
Kondisi ini memang sangat tidak ideal, tetapi ia tak bisa berbuat banyak karena manajemen juga tak kunjung menunjukkan sikap seriusnya.
Sementara itu, manajemen Persipasi yang coba dikonfirmasi INDOPOS mengenai persoalan ini tak memberikan jawaban.
Padahal, saat wawancara dengan INDOPOS setelah pertandingan menghadapi PSGC, Engkus Prihatin, presiden klub Persipasi, berjanji melunasi hak-hak pemain sebelum bulan puasa. (abd)
JAKARTA – Nasib Persipasi tak jauh berbeda meski sudah berpindah tangan pemegang saham. Bersama Engkus Prihatin setelah lengsernya Kartono
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Komentar Romy Chandra Setelah Anak Kembarnya Kembali Masuk Final DBL
- Soal Hasil Akhir Indonesia vs Arab Saudi, Shin Tae Yong Jujur Bilang Begini
- Hal yang Ditakuti Pelatih Arab Saudi dari Timnas Indonesia
- Raih Kemenangan Keempat, Petrokimia Gresik Rebut Tiket Final Livoli Divisi Utama 2024
- Shin Tae Yong Merasakan Tekanan Menjelang Indonesia vs Arab Saudi
- Ini Permasalahan Arab Saudi Menjelang Jumpa Timnas Indonesia