Slank
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Semua anggota kelompok berdiri membuat lingkaran. Lalu seorang anak dipilih secara aklamasi untuk menjadi pengadil dengan menyanyikan Bang Bang Tut.
Pada setiap syair yang dinyanyikan, si anak menggerakkan telunjuknya ke masing-masing anggota dalam lingkaran, termasuk ke arah dirinya sendiri.
Siapa yang kena tunjuk pada bagian akhir lagu maka dialah yang diputus bersalah sebagai si pembuang gas.
Mekanisme ini adil karena si pemimpin sendiri juga harus menunjuk dirinya sendiri. Dan ketika potongan akhir lagu mengarah ke diri si pemimpin maka dia pun harus rela menerima vonis sebagai si pembuang gas dan harus rela menerima hukuman.
Hukuman yang dijatuhkan adalah hukuman sosial dengan cara dituding beramai-ramai oleh teman-teman anggota grupnya.
Meski agak memendam rasa malu, tetapi siapa pun yang terkena vonis harus menerima keputusan dan tidak ada pledoi apalagi banding.
Semua menerima keputusan dengan senang, semua tidak ada yang dipermalukan, dan semua rukun dan melanjutkan permainan.
Inilah resolusi konflik khas anak-anak yang masih polos dan lugu.
Hari-hari ini Slank berada di pusaran kentut itu. Salah satu personelnya, Abdi Negara diangkat menjadi komisaris PT Telkom.
- Punya Segudang Penghargaan, Ririek Adriansyah Calon Kuat Dirut Telkom
- Digiland 2025 Segera Hadir, Diisi Ajang Lari Berstandar Internasional hingga Konser & UMKM
- Gratis, Produk dari Pengusaha Mikro Bisa Tampil di Halaman Depan PaDi UMKM
- Digiland 2025, Tak Hanya Hadirkan Event Lari, Bakal ada Sheila on 7 Hingga Padi Reborn & Pasar UMKM
- Telkom Lewat IndiBiz Buka Posko Mudik BUMN 2025 di Pelabuhan Ketapang dan Bakauheni
- Arus Mudik 2025, Telkom Hadirkan Wifi Corner Indibiz Gratis