Slot untuk Garuda di Halim Tunggu Hasil Evaluasi Citilink
jpnn.com - JAKARTA - Keinginan Garuda Indonesia untuk mendapat slot jadwal penerbangan di Bandara Halim Perdanakusumah sepertinya harus diendapkan dulu. Sebab, saat ini Kementerian Perhubungan masih terus mengevaluasi daya tampung bandara milik TNI AU itu.
Menurut Menteri Perhubungan EE Mangindaan, keputusan tentang slot penerbangan untuk Garuda di Bandara Halim PK akan ditentukan dari hasil evaluasi atas slot penerbangan yang kini sudah dikantongi Citilin. "Masih dievaluasi, nanti ini akan kita lihat dari Citilink yang akan terbang perdana ke Bandara Halim pada 10 Januari besok. Kami ingin lihat Citilink dulu, jangan sampai terjadi kemacetan," ujarnya saat meninjau kesiapan Bandara Halim PK, Rabu (8/1).
Mangindaan juga mengingatkan maskapai yang menyatakan kesiapannya untuk memindahkan operasinya ke Bandara Halim PK untuk tidak meminta penambahan rute baru dari maupun menuju bandara yang berlokasi di Jakarta Timur itu. Sebab, Mengingat kapasitas Bandara Halim PK sangat terbatas.
"Pokoknya jangan sampai minta rute baru dan tambahan rute baru, karena di sini (Bandara Halim-red) terbatas, belum lagi kita juga harus menyesuaikan dengan waktu latihan TNI AU. Itu pasti akan diperhitungkan lagi," papar Mangindaan.
Sebelumya, VP Corporate Communications Garuda Pujobroto mengatakan, pihaknya tengah menunggu persetujuan atas 10 slot penerbangan maskapai BUMN itu di Bandara Halim. "Kalau slot time itu disetujui maka kita akan melakukan penerbangan. Tentunya karena Halim itu terbatas dan Garuda merupakan airlines full service, kita harus membuat standar kenyamanan di Halim sama seperti dengan di Cengkareng," pungkas Pujo. (chi/jpnn)
JAKARTA - Keinginan Garuda Indonesia untuk mendapat slot jadwal penerbangan di Bandara Halim Perdanakusumah sepertinya harus diendapkan dulu. Sebab,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai Nanga Badau Lepas Ekspor Bungkil Sawit ke Malaysia, Sebegini Jumlahnya
- KAI Ingatkan Ketentuan Bagasi untuk Penumpang yang Berlibur saat Nataru
- PB PMII Minta Kenaikan PPN 12% Dikaji Ulang
- Tarif PAM Jaya Naik Pada 2025, Tetapi Tak Berlaku Untuk Kelompok Masyarakat Ini
- PT Marwi Indonesia Industrial Resmi Kantongi Izin Fasilitas Kawasan Berikat, Ini Harapannya
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025