SMAK Dago Jadi Medan Perang

SMAK Dago Jadi Medan Perang
SMAK Dago Jadi Medan Perang
Kedua massa, sebagian di antaranya ada yang membawa golok dan balok, saling lempar dan saling kejar. Hingga pukul 17.20 WIB, aksi perang batu terus terjadi. Jalan Dago depan sekolah pun akhirnya ditutup. Bahkan FO yang berada di sekitarnya juga tutup. Belum terlampiaskan amarahnya, massa dari PLK lantas melakukan pengrusakan terhadap mobil sedan bernopol D 1190 AV. Tidak hanya itu, mereka pun membakar mobil Avanza bernopol D 1360 XM.

Aksi tersebut membuat Jalan Dago ditutup dari wilayah Cikapayang hingga wilayah RS Borromeus. Sekitar pukul 16.45 WIB, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Jaya Subriyanto dan Kasat Reskrim AKBP Tubagus Ade Hidayat turun berupaya mendinginkan massa. "Harap tenang, kalian kan mengincar mereka, jangan masyarakat yang jadi korban," tegas Tubagus.

Upaya persuasif yang dilakukan keduanya berhasil. Massa dari PLK mau membubarkan diri dan dievakuasi dengan sebuah bus serta dikawal pulang ke Jakarta. Lalu, dua unit Damkar masuk ke lokasi kejadian berusaha memadamkan mobil yang terbakar. "Pemicunya masih kami selidiki, dan tidak ada yang kami tahan. Tapi, ada mobil yang dirusak dan dibakar. Selain itu, ada dua orang yang terluka dan dibawa ke rumah sakit terdekat," kata Jaya kepada wartawan di lokasi kejadian.

Jaya  berharap persoalan sengketa lahan ini diselesaikan lewat pengadilan. Sebab, siswa SMAK Dago terancam tidak bisa sekolah."Kasihan yang jadi korban kan siswa, kami di sini hanya berusaha melindungi masyarakat tidak memihak siapapun," jelasnya.

BANDUNG--Sengketa tanah SMAK Dago yang sudah berlangsung sejak tahun 1979, berakhir rusuh, kemarin (18/7). Kedua belah pihak yang mengklaim memiliki

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News