Smart Aviaton Boyong Pesawat Legendaris ke Daerah Terpencil di Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Maskapai penerbangan perintis Smart Aviation berusaha memberikan pelayanan terbaiknya. Khususnya dalam mengangkut manusia dan barang yang ada di wilayah terpencil.
Lerry Janurengers selaku Executive Staff of BOD Smart Aviation mengatakan untuk menjangkau daerah terluar dan terpencil di Indonesia, diperlukan pesawat perintis yang tangguh.
Atas hal itu, pihaknya memutuskan untuk membeli lima pesawat legendaris dari Swiss sebagai bentuk keseriusannya membantu pemerintah Indonesia dalam menghubungkan daerah-daerah terpencil di tanah air.
Pesawat itu adalah PC-6 Pilatus Porter yang dikenal ketangguhannya di medan berat, seperti runway tanah, takeoff dan landing di landasan yang pendek, serta bisa mendarat di berbagai jenis permukaan.
Selain memiliki kemampuan STOL (Short Take Off and Landing), Pilatus PC-6 juga bisa terbang dengan kecepatan rendah.
"Pilatus Porter PC-6 merupakan pesawat legendaris yang bisa mendarat di landasan yang lebih pendek daripada pesawat Cessna Caravan. Tentunya ini akan menjadi harapan kami terhadap pemerataan pembangunan di daerah-daerah yang sulit dijangkau," ujar dia dalam siaran persnya, Minggu (5/12)
Sejauh ini sudah ada dua pesawat Pilatus Porter PC-6 milik Smart Aviation yang datang dan beroperasi di Indonesia.
Masih ada tiga pesawat dalam proses produksi di pabrik Pilatus di Switzerland, menyusul dua armada yang sudah beroperasi di Indonesia.
Smart Aviaton memboyong pesawat legendaris untuk menjangkau daerah terpencil di Indonesia.
- Critical Parah
- FL Technics Indonesia Pakai Teknologi Mototok Spacer 8600 NG
- Dua Siswa Asal Libya Terbangkan Pesawat Latih, Mendarat Darurat di Pantai Cemara Sewu
- Jasa Raharja Salurkan Santunan Seluruh Korban Kecelakaan Pesawat SAM Air di Gorontalo
- Apresiasi Kehadiran BBN Airlines, Azka Aufary Ramli: Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata
- Penuntasan Kasus Pesawat MA60 Bisa Jadi Kado Jaksa Agung untuk Indonesia