Smart City Jadi Magnet Gaet Pemodal

jpnn.com - JAKARTA – Kota cerdas (smart city) dinilai sebagai magnet menggaet pemodal. Smart city juga membuk peluang ekonomi domestik. Selain itu juga menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional.
Karena itu, Bank Indonesia (BI) memandang inisiatif dalam mendorong daya saing perkotaan, akan menjadikan kota-kota sebagai sumber pertumbuhan baru. Salah satu strategi mendongkrak daya saing perkotaan dengan mengembangkan kota berkonsep smart city.
Smart city harus dapat berimplikasi pada perkembangan ekonomi rakyat. Sejumlah kota di Indonesia secara bertahap menuju ke arah kota cerdas. ”Namun implemetasinya masih belum terintegrasi dengan baik (scattered),” tutur Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara.
Sejumlah rintangan itu, mengharuskan beragam langkah mengatasi penataan ruang dan wilayah secara konsisten, pemenuhan kebutuhan konektivitas, dan pembenahan kualitas lingkungan, disertai peningkatan peran aktif masyarakat kota.
Serangkaian langkah telah diinisiasi masing-masing kementerian dan pemerintah daerah (Pemda) terkait peningkatan daya saing perkotaan. Pemerintah DKI Jakarta punya sejumlah program unggulan untuk mewujud sebagai smart city.
Misalnya, kartu JakartaOne menjadi alat pembayaran nontunai di bidang pendidikan dan transportasi, sekaligus menjadi basis data perilaku masyarakat dapat mendukung pengambilan kebijakan publik.
”Pemkot Makassar juga telah menginisiasi smart card untuk meningkatkan layanan kepada penduduk seperti di bidang kesehatan (home care), makanan (smart canteen) dan pendidikan (smart student),” imbuhnya. (far/jos/jpnn)
JAKARTA – Kota cerdas (smart city) dinilai sebagai magnet menggaet pemodal. Smart city juga membuk peluang ekonomi domestik. Selain itu juga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Di Tengah Krisis Global, PIK 2 Jadi Oase Investasi Properti yang Menjanjikan
- Harga Emas Antam Hari Ini 11 April 2025, Naik Lagi Lumayan Tinggi
- Rupiah Berpeluang Menguat Lagi Hari Ini, Begini Kata Analis
- Harga Emas Antam Terus Melonjak Hari Ini 11 April, Jadi Sebegini Per Gram
- FINI Tolak Kenaikan Royalti Nikel di Tengah Anjloknya Harga Komoditas
- AMPI Lihat Peluang Besar dari Kebijakan Impor Prabowo