Smart Warehouse Solusi Cerdas di Tengah Tekanan Rantai Pasokan
Menurut Edward, teknologi ini tidak hanya menurunkan kemungkinan human errors, tapi juga meningkatkan keselamatan kerja dengan membantu operator dalam mengangkat barang-barang berat.
Selain AGVs, Autonomous Mobile Robots (AMR), juga semakin dikenal oleh para pebisnis.
AMR memanfaatkan sensor untuk memahami sekitar mereka dan algoritma perangkat lunak untuk melihat pergerakan di sekitar fasilitas.
Mesin ini dapat meningkatkan efisiensi karena dapat mengambil dan menyortir barang-barang di rak.
Ada beragam mesin pintar yang dapat membuat pekerjaan para operator lebih efisien dalam melakukan pekerjaan dan mengurangi kebutuhan akan forklif besar.
Misalnya dalam bentuk grappler atau capit dan troli otomatis yang masing-masing mampu menahan beban hingga 500 kg dan 200 kg.
Digitalisasi juga membawa tantangan untuk memastikan minimnya margin kesalahan dari sistem komputasi industri.
Dalam pusat logistik maupun gudang, mesin-mesin otonom ini harus dapat bekerja selama 24 jam dalam seminggu.
Banyak operator logistik dan pergudangan di Asia-Pasifik yang melihat proses otomasi sebagai solusi untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan dalam operasional
- Timpang, Tarif Tol Cibitung-Cilincing Dinilai Perlu Ditinjau Ulang
- Industri Logistik Minta Tarif Tol JTCC Dievaluasi, Ini Alasannya
- Asosiasi Logistik dan Forwarder Nilai QRIS Bantu Pendataan Transaksi
- Logistik Pilkada Bangka Barat Didistribusikan ke 341 TPS, Tak ada Wilayah Terpencil
- Bea Cukai Jakarta Berikan Izin Pusat Logistik Berikat untuk Epson Indonesia
- Tingkatkan Akses Logistik di Jatim, TIKI Buka Cabang Utama di Pasuruan