Smartfren Gandeng Perpusnas Pecut Literasi Digital
jpnn.com, JAKARTA - Mengetahui minat baca masyarakat Indonesia yang menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara berdasarkan studi "Most Litterated Nation In the World", PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) merasa tergugah.
Smartfren menilai itu sangat menyedihkan, karena di era digital, definisi ‘membaca’ tidak hanya dapat dimaknai sebagai membaca buku fisik saja tetapi juga sumber bacaan digital.
Dengan demikian, Smartfren bersama Gerakan Permasyarakatan Minat Baca (GPMB), berinisiatif melakukan kerja sama untuk mendorong semakin tumbuhnya budaya literasi digital.
Head of Community Development Smartfren Dani Akhyar menyatakan PT. Smartfren Telecom sebagai salah satu operator komunikasi di Indonesia.
Mempunyai rasa tanggung jawab untuk terus mendorong teknologi 4G LTE yang dihadirkannya untuk kemajuan masyarakat, salah satunya lewat literasi digital.
“Sebagai salah satu operator telekomunikasi di tanah air, kami merasa ikut bertanggung jawab membangun karakter bangsa, salah satunya dengan meningkatkan budaya literasi di era digital. Dengan konektivitas 4G LTE yang kami hadirkan tentunya dapat mendukung masyarakat untuk mengakses apapun literasi digital yang mereka inginkan tanpa hambatan koneksi,” kata Dani.
Ketua Umum Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca Bambang Supriyo Utomo menyatakan GPMB memiliki visi dan misi yang sama dengan Smartfren yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan peningkatan minat baca masyarakat, sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang cerdas dan berpengetahuan luas.
Untuk itu pihaknya mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh Smartfren.
PT Smartfren Telecom Tbk merasa tergugah mengetahui minat baca masyarakat Indonesia yang menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara.
- Smartfren Hadirkan Paket Data Unlimited, Harga Mulai Rp 9 Ribu
- Perpustakaan Nasional Gelar Pertemuan Pembelajaran Sebaya Tingkat Nasional 2024
- Smartfren Buka Suara soal Kasus Peretasan Server Pulsa
- Bos Smartfren Ngebet Ingin Merger dengan XL Axiata: Jangan Lama-Lama
- Kementan & Perpusnas RI Bedah Buku Menjaga Keberlanjutan Swasembada Pangan
- Bangun Perpusda, Pemkot Semarang Mengajukan Anggaran Rp 10 Miliar ke Perpusnas RI