SMI Minta Waspadai Krisis Eropa
Kamis, 20 Mei 2010 – 17:03 WIB
JAKARTA— Pada kesempatan akhirnya menjadi Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengingatkan agar seluruh stakeholders berhati-hati saat menyusun APBN 2011. Managing Director World Bank itu berpendapat meskipun secara umum kinerja perekonomian dunia terus menunjukkan sinyal perbaikan, namun situasi ekonnomi dunia masih rapuh dan penuh ketidakpastian. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati saat Paripurna penyampaian pokok-pokok kebijakan fiskal di tahun anggaran 2011, di DPR RI, Kamis (20/5).
Dijelaskan Sri Mulyani, meskipun untuk menghadapi krisis global beberapa konsolidasi kebijakan dan policy exit dilakukan oleh negara-negara maju, namun hal tersebut justru akan menimbulkan tantangan baru yaitu likuiditas yang berangsur berkurang, suku bunga meningkat, pengetatan belanja dan kenaikan pajak. Langkah-langkah tersebut menurut Sri Mulyani, akan menyebabkan pemulihan ekonomi dapat terkendala bahkan bisa mengalami perlambatan kembali.
Baca Juga:
"Ancaman dari sisi global juga munculnya krisis ekonomi di Eropa akibat kebijakan fiskal yang sangat ekspansif dengan tingkat defisit anggaran yang sangat tinggi dan dalam jangka waktu yang lama, yang menghasilkan utang negara (Sovereign Debt Crises," jelas Sri Mulyani.
Situasi krisis di Eropa lanjut Sri Mulyani, berpotensi menyebabkan krisis keuangan yang meluas, akibat dampak sistemik kepercayaan yang menurun dan pelemahan mata uang Euro. Selain itu juga bisa berdampak pada jatuhnya harga surat utang negara yang berpotensi mempengaruhi kesehatan sektor keuangan dan Perbankan.
JAKARTA— Pada kesempatan akhirnya menjadi Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengingatkan agar seluruh stakeholders berhati-hati saat menyusun APBN
BERITA TERKAIT
- Jembatani Kebutuhan Diaspora, Master Bagasi Dukung Pertumbuhan Ekonomi
- Harga Emas Antam Hari Ini 7 Januari 2025 Turun Tipis, Berikut Daftarnya
- Realisasi APBN untuk Subsidi BBM hingga Listrik 2024 Capai Rp 434,3 Triliun
- Pemkab Sukoharjo Sebut 7.000 Lowongan Kerja Siap Menampung Eks Karyawan Sritex
- Pakar Dorong Apple Segera Bangun Pabrik di Indonesia
- Dana Kelola Tembus Rp50 Triliun di Akhir 2024, Wujud Kepercayaan Investor pada BRI-MI