Smoke Warhead Buatan Indonesia Ungguli AS-Rusia
Minggu, 24 Maret 2013 – 15:37 WIB
Lebih lanjut, Ricky Bahari menuturkan bahwa produk tersebut sudah diproduksi sejak tahun 2000 untuk memenuhi pesanan TNI. Bahkan, sudah lebih dari 3000 smoke warhead yang dipesan TNI. ‘’Sedangkan yang baru mulai dibeli oleh luar negeri. TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) sekitar 40 persen. Bahan baku memang ada yang impor, tetapi desain dan pembuatanya 100 persen dalam negeri,” bebernya.
Dengan jumlah pekerja sekitar 80 orang, PT Sari Bahari mampu memproduksi hingga 150 pieces smoke warhead setiap harinya. Seluruh pekerja ditempat usaha tersebut adalah penduduk sekitar Jalan Muharto. “Kami sudah berekanan dengan PT. Pindad selama puluhan tahun. Kami juga sudah mengantongi sertifikat dari Dislitbang TNI-AU untuk seluruh kepala roket dan kasing yang kami produksi. Jadi walaupun produk lokal tetap tersertifikasi nasional dan sekarang juga diakui internasional,” ucapnya.
Selain Smoke Warhead, PT Sari Bahari juga memproduksi beberapa selongsong bom jenis areal bombing, bom yang dijatuhkan dari udara. Ada P-100 (practice) untuk latihan dengan bobot 100 kilogram, bom P-100 (live) untuk amunisi perang, bom P-25 (practice), folding fin for motor rocket ffar 70 ml. Seluruh produk tersebut dipamerkan di dalam bengkelnya. Khusus untuk bom live atau perang, bom dilengkapi dengan amunisi di dalam roket.
Isi peledak di dalam bom tidak dikerjakan oleh Sari Bahari. Perusahaan yang diberi nama merujuk pada profesi ayah Ricky yang seorang perwira dari TNI-AL, akan mengirim kasing untuk diisi bahan peledak oleh PT Dahana, salah satu BUMN yang bergerak di bidang material energi tinggi. Kasing bom yang memiliki bentuk tidak lancip dibagian hulu ledak tersebut, memiliki radius ledakan hingga 300 meter jika telah di isi bahan peledak.