SMP Swasta Kurang Siswa, DPS Minta Bahas dengan Dispendik
jpnn.com, SURABAYA - Dewan Pendidikan Surabaya (DPS) akan membicarakan kondisi SMP swasta yang kini kekurangan murid menjelang dimulainya tahun pelajaran 2018-2019.
Itu akan dibahas dengan Dispendik Surabaya. Tujuannya, mencari solusi agar kurangnya murid tidak sampai mengganggu operasional sekolah.
Anggota Dewan Pendidikan Surabaya (DPS) Bidang Analis Yuli Purnomo mengatakan sebenarnya sudah memprediksi sepinya siswa yang mendaftar di SMP swasta tahun ini.
Bertambahnya jumlah rombel di hampir setiap SMP negeri membuat SMP swasta terkena dampak. Mereka kekurangan murid.
Naiknya pagu SMP negeri itu tidak terlepas dari tingginya jumlah siswa yang diterima di jalur mitra warga.
Realitas tersebut diketahui Yuli setelah melakukan kroscek di beberapa sekolah. Ada sekolah yang menerima 50, 70, hingga 90 siswa mitra warga.
Jumlah murid mitra warga yang banyak itu tidak diimbangi dengan pagu jalur reguler dan prestasi yang tidak dikurangi. Pagu di dua jalur tersebut rupanya tidak banyak berubah. "Jadi, penambahan pagu itu pasti terjadi," jelasnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Yuli akan membicarakannya dengan Kepala Dispendik Ikhsan.
Bertambahnya jumlah rombel di hampir setiap SMP negeri membuat SMP swasta terkena dampak kurang siswa.
- Siswa Tak Lolos PPDB Jangan Ragu Masuk Swasta, Pemkot Bekasi Punya Kabar Gembira
- Siswa di Papua Bayar PPDB, Filep Wamafma: Seharusnya Gratis, Ada Dana Otsus
- Sekolah Ini Tak Pernah Dapat Murid Baru Sejak PPDB 2 Tahun Lalu
- Jumlah Siswa Sedikit, Empat SD Digabung
- PPDB Sistem Zonasi: Banyak Kursi Kosong di Sejumlah SMPN
- Kemendikbud: Usia 15 Tahun 15 Hari Bisa Diterima di SMP Negeri