SMP Swasta Masih Kekurangan Murid
jpnn.com, SURABAYA - Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP swasta se-Surabaya mengeluhkan sikap dinas pendidikan (dispendik) dalam pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMP negeri.
Sebab, tidak transparannya pagu di SMP negeri membuat hampir seluruh SMP swasta kini kekurangan murid.
Unek-unek itu disampaikan pengurus MKKS SMP swasta se-Surabaya saat rapat dengan Dispendik Surabaya di SMP Muhammadiyah 5 kemarin.
Rapat yang dihadiri Kepala Dispendik Ikhsan dan Kabid Sekolah Menengah Dispendik Sudarminto tersebut tak jua mendapatkan titik temu.
Kebuntuan terjadi karena pengurus MKKS SMP swasta merasa tidak mendapatkan jawaban yang pasti dari dispendik terkait pelaksanaan PPDB SMP negeri.
"Belum ada jawaban yang pas terkait beberapa pertanyaan yang kami ajukan," terang salah seorang pengurus MKKS SMP swasta.
Dia menyatakan, dalam rapat tersebut, MKKS SMP swasta mengajukan beberapa pertanyaan. Salah satunya soal naiknya jumlah rombongan belajar (rombel) di beberapa SMP negeri.
MKKS SMP swasta menemukan SMP negeri menaikkan jumlah rombel mulai dari satu hingga dua kelas.
Banyak SMP swasta di Surabaya yang menerima siswa jauh dari kapasitas rombel yang tersedia.
- Siswa Tak Lolos PPDB Jangan Ragu Masuk Swasta, Pemkot Bekasi Punya Kabar Gembira
- Siswa di Papua Bayar PPDB, Filep Wamafma: Seharusnya Gratis, Ada Dana Otsus
- Sekolah Ini Tak Pernah Dapat Murid Baru Sejak PPDB 2 Tahun Lalu
- Jumlah Siswa Sedikit, Empat SD Digabung
- PPDB Sistem Zonasi: Banyak Kursi Kosong di Sejumlah SMPN
- Kemendikbud: Usia 15 Tahun 15 Hari Bisa Diterima di SMP Negeri