SMP Swasta Masih Kekurangan Murid
Kenaikan tersebut juga berlaku pada jumlah siswa di setiap rombel. MKKS SMP swasta berpendapat, saat ini jumlah pagu setiap rombel yang ideal sesuai peraturan adalah 32 siswa.
Namun, di Surabaya jumlah siswa di setiap rombel mencapai 36-40 siswa. Padahal, dalam Perwali Nomor 47 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Surabaya jelas menyebutkan aturan batasan mitra warga tersebut.
"Masalahnya, jalur mitra warga tersebut juga tidak jelas transparansinya," terang salah seorang kepala SMP swasta kepada Jawa Pos kemarin.
Ketidakjelasan itu terlihat dari masih adanya wali murid mitra warga yang minta legalisasi di salah satu SD.
Peristiwa tersebut terjadi kemarin pagi. Wali murid itu mengaku baru diterima di salah satu SMP negeri. "Padahal, jalur mitra warga SMP sudah diumumkan 6 Juni lalu," terangnya.
Banyaknya pagu yang dipasang di SMP negeri itu berdampak langsung pada jumlah murid di SMP swasta. Saat ini, dari 265 lembaga SMP swasta di Surabaya, hampir seluruhnya kekurangan murid. Setiap SMP rata-rata baru terisi 50 persen.
Terkait dengan kondisi tersebut, MKKS SMP se-Surabaya meminta untuk bisa bertemu dengan Wali Kota Tri Rismaharini.
Langkah tersebut penting setelah para kepala SMP swasta merasa tidak menemukan solusi meski telah rapat dengan dispendik.
Banyak SMP swasta di Surabaya yang menerima siswa jauh dari kapasitas rombel yang tersedia.
- Siswa Tak Lolos PPDB Jangan Ragu Masuk Swasta, Pemkot Bekasi Punya Kabar Gembira
- Siswa di Papua Bayar PPDB, Filep Wamafma: Seharusnya Gratis, Ada Dana Otsus
- Sekolah Ini Tak Pernah Dapat Murid Baru Sejak PPDB 2 Tahun Lalu
- Jumlah Siswa Sedikit, Empat SD Digabung
- PPDB Sistem Zonasi: Banyak Kursi Kosong di Sejumlah SMPN
- Kemendikbud: Usia 15 Tahun 15 Hari Bisa Diterima di SMP Negeri