SMS Kunci Jawaban Betul Separuh Lebih
Penulurusan Kecurangan Unas Tingkat SMA
Senin, 25 April 2011 – 05:25 WIB

SMS Kunci Jawaban Betul Separuh Lebih
JAKARTA - Masih ingat dengan foto HP yang berisi kunci jawaban di JPNN Selasa lalu (19/4)? Panitia Pusat Ujian Nasional (Unas) 2011 menyebutkan, lebih dari separuh kunci jawaban yang beredar di kawasan Banda Aceh itu benar. Di tempat lain, seperti di pulau Jawa, akurasi kebocoran kunci jawaban yang beredar tidak sampai separuh. Pejabat yang sekaligus menjadi Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendiknas itu menjelaskan, kunci jawaban itu memang tersebar di kawasan Banda Aceh. Untuk itu, dia kemarin langsung meluncur ke Banda Aceh bersama Mendiknas Mohammad Nuh.
Dalam foto SMS kunci jawaban tersebut, terekam jika kunci itu untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pelajaran ini, diujikan pada hari pertama unas, Senin pekan lalu (18/4). Dengan asumsi siswa mendapatkan nilai ujian sekolah 8, peluang siswa yang mendapat bocoran kunci jawaban tersebut dinyatakan lulus unas semakin besar.
Baca Juga:
Dihubungi kemarin, Koordinator Panitia Pusat Unas 2011 Masnyur Ramly berkilah jika kunci jawaban tersebut beredar setelah ujian rampung. "Jadi belum ada bukti SMS tersebut membantu siswa dalam mengerjakan soal," terang dia, Minggu (24/4).
Baca Juga:
JAKARTA - Masih ingat dengan foto HP yang berisi kunci jawaban di JPNN Selasa lalu (19/4)? Panitia Pusat Ujian Nasional (Unas) 2011 menyebutkan,
BERITA TERKAIT
- Kompetisi Inovasi Teknologi Elektro Trisakti Cup 2025 Targetkan Siswa SMA Sederajat
- ITS Gandeng Ganesha Menyosialisasikan Penerimaan Mahasiswa Baru FTSPK
- Pesantren 1.000 Cahaya, Misi Pendidikan Ramadan untuk Anak Yatim dan Disabilitas
- Pemprov Jabar Bakal Tebus 335.109 Ijazah Siswa Menunggak Uang Sekolah, Duitnya Rp 1,3 T
- Ruang Pintar PNM Perluas Akses Pemberdayaan Ibu dan Anak
- BINUS University Kukuhkan 7 Guru Besar Sekaligus di Awal 2025