SMS Terakhir Hendra Rico, Sipir yang Tewas di Lapas Tanjunggusta
Minggu, 14 Juli 2013 – 00:05 WIB
Ditemani ibunya, Rohani, dan calon mertuanya (ibu korban) E br Sinurat, gadis berambut sebahu ini memeriksa tanda-tanda di tubuh sang kekasih, yang bekerja sebagai staf registrasi di Lapas Kelas 1 Tanjunggusta.
Setelah mengenali bagian kaki korban, spontan Limey tersedak. Ia tidak dapat lagi menahan tangis dan jeritan kesedihannya. “Udah pasti ini dia… udah pasti. Kuku kakinya baru tumbuh, ada bekas operasi di kakinya. Kenapa kayak gini sampe nggak bisa lagi ditandai,” teriak Limey seraya berlinang airmata. Ia langsung mencari-cari tempat untuk menyandarkan tubuhnya yang lemas.
Tak berapa lama, ia meluruskan kakinya sembari duduk di pinggiran got di depan pintu ruang otopsi. Matanya melihat penuh kepedihan ke arah pintu ruang itu. Diraihnya sebotol air putih, diteguknya sedikit demi sedikit. Ia terdiam… lalu menangis lagi. Bibirnya terlihat gemetar.
Kepada Sumut Pos (Grup JPNN) yang menemuinya, gadis yang bekerja sebagai bidan di RS Bunda Thamrin ini mengisahkan kisah cintanya dengan korban.
DIA sempat SMS: “Di Lapas lagi rusuh. Abang lagi sembunyi di kamar mandi. Doakan hubungan kita baik-baik aja yah, yank.” ---------------
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala