Sniper Liar di Jalur Timika - Tembagapura
Sekolah Terpaksa Diliburkan
Selasa, 01 September 2009 – 11:28 WIB
TIMIKA - Teror penembak liar yang terjadi di kawasan jalan tambang PT. Freeport Indonesia (PTFI) sudah berlangsung sejak juli silam. Hingga kini aksi itu belum juga bisa dihentikan. Aksi Teror ini memang tidak mengganggu kegiatan di perusahaan milik Amerika Serikat itu. Namun, secara tidak langsung, teror ini justru mengganggu kegiatan belajar mengajar, terutama anak-anak sekolah di kawasan Tembagapura. Meski begitu, Yance meyakini, setelah menerima gaji para Guru akan bertugas kembali. "Saat ini kami sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, semoga semuanya bisa berjalan," harap Yance. Saat ini yang bertugas menjaga sekolah adalah para guru honorer, dan murid-murid sekolah. "Sementara, guru PNS-nya berada di Timika," kata Yance.
Seperti dikeluhkan oleh Kepala Sekolah SMP Negeri Binti, Yance Saflembo kepada wartawan JPNN di Timika, Senin (31/8) malam waktu setempat kemarin. Teror itu membuat anak-anak menjadi takut ke sekolah. Termasuk para pengajarnya pun ketakutan melintasi jalanan di kawasan Tembagapura. Yance mengaku sudah beberapa kali menginstruksikan agara para pengajar segera kembali ke tugasnya. "Tetapi, kondisi jalanan antara Timika - Tembagapura belum stabil. Sehingga terpaksa para guru dan karyawan tidak masuk kerja," Yance menegaskan.
Baca Juga:
Persoalannya memang cukup rumit. Para guru sebenarnya tidak ingin kondisi ini berlarut-larut. Mereka tetap ingin menjalankan tugasnya dengan baik. "Tetapi, bagaimana? Kami sudah pergi ke terminal, tetapi tiba-tiba tidak ada bus yang mau jalan. Karena ada penembakan lagi. Kalau sudah begini, kita pasti pulang ke rumah. Tidak ada pilihan," jelas Yance.
Baca Juga:
TIMIKA - Teror penembak liar yang terjadi di kawasan jalan tambang PT. Freeport Indonesia (PTFI) sudah berlangsung sejak juli silam. Hingga kini
BERITA TERKAIT
- Sudah Ada Kabar Gembira untuk Honorer Lulus PPPK 2024, Alhamdulillah
- Bikin Malu Polri, Oknum Polisi di Kupang Menipu Hingga Rp 400 Juta
- Tidak Bisa Mendaftar PPPK 2024, Ratusan Honorer Mengalami Februari Kelabu
- Penyebab Kebakaran Kios Bubur Terungkap, Pemilik Rugi Rp 110 Juta
- Polisi Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Penggelapan Aset Pailit
- Menteri Imipas: Informasi Pungli dari Kedubes RRT jadi Momentum Untuk Berbenah