Sniper Tembaki Pengunjuk Rasa
Menjelang Aksi Besar Lumpuhkan Bangkok
Satu kompi tentara ditempatkan di 37 lokasi –termasuk kantor-kantor pemerintah– di ibu kota pada Jumat malam. Ribuan polisi juga diturunkan untuk menjaga keamanan.
Panglima militer Thailand menyerukan perdamaian menjelang aksi ”pelumpuhan” Senin itu.
”Saya khawatir tentang keamanan karena banyak orang akan datang (pada Senin) dan kekerasan bisa terjadi di seluruh (protes),” ujar Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal Prayut Chan-O-Cha kepada wartawan kemarin.
Sengketa politik berkepanjangan tersebut tentu saja merugikan sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung perekonomian Thailand. Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand menyatakan, jumlah turis asing yang masuk negara itu menurun hingga 300.000 wisatawan gara-gara aksi unjuk rasa anti pemerintah. Kerugian diperkirakan mencapai 20 miliar baht (sekitar USD 600 juta).
”Jumlah kunjungan turis dari Tiongkok, termasuk Hongkong dan Taiwan, diperkirakan turun drastis dari 20 Januari–1 Februari menjelang tahun baru China,” kata kementerian tersebut.
Tingkat hunian hotel di Thailand juga mersot 30 sampai 40 persen pada Januari. Sementara itu, pemesanan tiket pesawat yang diperkirakan naik 2 persen bulan ini mungkin akan turun 9 persen pada Februari.
”Sebanyak 45 negara telah mengeluarkan saran perjalanan khusus yang mendesak warga mereka agar berhati-hati saat mengunjungi Thailand,” jelas Kementerian Luar Negeri Thailand. (AP/AFP/c10/kim)
BANGKOK – Situasi di Bangkok, Thailand, makin mengkhawatirkan. Aksi unjuk rasa berkepanjangan mulai diwarnai tindakan kekerasan yang mengakibatkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer