Sniper Tikus Beraksi, Panen Melimpah
jpnn.com - TULUNGAGUNG - Ini cara gabungan kelompok tani (Gapoktan) Lohjinawi, Desa Bangunjaya, Kecamatan Pakel, untuk memberantas hama tikus. Mereka tidak memakai racun ataupun gropyokan, tapi menggunakan senapan angin.
Ide itu lahir saat petani setempat yang mengelola sekitar 60 hektare lahan pusing karena kerap gagal panen gara-gara tikus. "Terus terang, saya sempat pasrah melihat serangan tikus seperti itu," kata Ketua Gapoktan Lohjinawi Nuryadin.
Di tengah keputusasaan tersebut, dia mendapat informasi dari seorang warga yang menjadi pencari katak. Menurut warga, ketika mencari katak malam hari, dia sering menjumpai tikus sawah keluar. Ketika kena sorot lampu, tikus itu berhenti.
"Berdasar informasi tersebut, kami berusaha memberantas tikus dengan senapan yang diberi lampu, apalagi tikus itu berhenti ketika kena sorot lampu sehingga bisa ditembak dengan peluru 4,5 milimeter," tutur Nuryadin.
Informasi tersebut disambut positif oleh Gapoktan. Lantas, dirinya menggalang pencari katak untuk diajak membantu menembak tikus. Ada imbalannya.
Nuryadin menyatakan, warga dan gapoktan memberikan imbalan Rp 1. 000 per ekor. Hasilnya, cukup mengembirakan, pada tahun pertama, diperoleh sekitar 4.500 ekor untuk 60 hektare sawah. Pada tahun kedua, sekitar 5.000 ekor.
"Anggota gapoktan bersama pencari katak biasa mulai memburu tikus sekitar pukul 18.00 hingga 23.00. Paling, kami istirahat sebentar. Saat ini anggota Gapoktan sudah bisa jadi penembak jitu," jelas bapak tiga anak itu.
Bagi anggota Gapoktan, langkah tersebut cukup efektif dalam memberantas hama tikus dibandingkan dua tahun yang lalu. Setiap petani mengeluarkan iuran 60 ribu setiap tahun. "Kalau dibandingkan dengan obat, itu lebih murah. Hasil panen baik pula," jelasnya.
TULUNGAGUNG - Ini cara gabungan kelompok tani (Gapoktan) Lohjinawi, Desa Bangunjaya, Kecamatan Pakel, untuk memberantas hama tikus. Mereka tidak
- Periksa 14 Saksi Terkait Kebakaran Glodok Plaza, Polisi Belum Tetapkan Tersangka
- Peringatan Dini Awal Februari 2025: Jateng Waspada Angin Kencang
- Di Balik Dinding Sekolah yang Nyaris Roboh, Ada Asa dan Gizi dari Polres Inhu
- Puluhan Perangkat Desa di Rejang Lebong Lulus Seleksi PPPK 2024
- Aksi Polisi Seberangi Sungai Sambil Bawa Laras Panjang Saat Tangkap Perusak Hutan Lindung di Riau
- Mulai 4 Februari, 80 Puskesmas di Kota Bandung Siap Layani MCU Gratis