SNMPTN 2018: Pengisian Data Sekolah dan Siswa Masih Minim

Sebab, jika ada yang perlu dikoreksi atau perbaikan, waktunya semakin mepet lagi. Panitia SNMPTN tidak ingin pengisian PDSS yang mempet batas akhir malah merugikan siswa.
Sekolah diminta untuk terus melakukan input data siswa. ’’Pengisian data dan verifikasi. Tidak menunda-nuda,’’ tuturnya. Tidak semua sekolah memiliki kuota pendaftaran SNMPTN yang sama.
Panitia SNMPTN menetapkan sekolah akreditasi A bisa mendaftarkan 50 persen siswa terbaiknya untuk daftar SNMPTN.
Sedangkan sekolah akreditasi B hanya mendapatkan kuota pendaftaran SNMPTN sebanyak 30 persen dari seluruh siswa.
Untuk sekolah akreditasi C, kuotanya 10 persen. Dan, sekolah belum akreditasi memiliki kuota 5 persen dari total siswanya.
Wakil Kepala SMAN 1 Gunungsari, Lombok Barat, NTB Mansur menjelaskan, sekolahnya mulai melakukan pengisian PDSS SNMPTN 2018.
Mengenai keputusan panitia SNMPTN yang tidak menjadikan nilai ujian nasional (unas) dan ujian sekolah berstandar nasional (USBN) sebagai pertimbangan kelulusan SNM PTN, menurutnya itu menambah ketidakpercayaan perguruan tinggi terhadap pentingnya unas.
Baginya, itu sudah cukup sebagai alasan penghentian unas. Apalagi biayanya tidak main-main, mencapai Rp 600 miliar. (wan/ttg)
Baru 439 sekolah yang sudah melakukan Pengisian data di pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) untuk SNMPTN 2018.
- Lestari Moerdijat: Evaluasi Harus Dilakukan Agar Kendala Pada SNPMB tak Terulang
- Ratusan SMA di Jawa Barat Terlambat Isi PDSS, Siswa Terancam Gagal SNBP
- 145 Sekolah Belum Finalisasi PDSS, Ribuan Siswa Terancam Gagal SNBP
- SNPMB 2024: Penerimaan Mahasiswa Baru, Sekolah Jangan Lupa Isi PDSS
- Sempat Turun Peringkat, Akreditasi UNJ Memelesat dalam 5 Tahun
- SNPMB 2023: Kemendikbudristek Beri Kesempatan Sekolah Selesaikan PDSS, Lusa Tutup