Soal Afirmasi, Golkar Tak Konsisten
Selasa, 31 Maret 2009 – 22:06 WIB
JAKARTA - Peneliti Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (UI) Ani Sutjipto, menilai Partai Golongan Karya (Golkar) tidak konsisten dalam memberlakukan afirmatif action (mendorong keterwakilan perempuan di parlemen).“Saya sungguh mempertanyakan kesungguhan partai Golkar soal afirmasi ini. Dalam proses pembuatan undang-undang Pemilu di DPR, Golkar begitu lantang menyuarakan afirmasi. Tapi setelah jadi undang-undang dan direvisi oleh Mahkamah Konstitusi, Golkar tidak berpihak lagi,” kata Ani Sutjipto, dalam diskusi di DPP Partai Golkar Slipi Jakarta, Selasa (31/3).
Tampil bersama caleg Binny Buchari dan Meuthia Hafidz serta Anggota KPU Andi Nurpati, Ani Sutjipto dalam diskusi yang dimoderatori oleh Razak Manan menuding Golkar sebagai partai yang tidak punya tanggung jawab terhadap penguatan keterwakilan perempuan di parlemen. Padahal celah untuk mengeksekusi afirmasi tersebut masih sangat terbuka lebar karena peranan partai politik untuk menentukan para caleg bisa lolos jadi anggota dewan masih sangat besar. “Meraih suara 30 persen itu sangat sulit. Ketika itu tidak terpenuhi, maka penentuan siapa yang bakal jadi anggota dewan itu ditentukan oleh pengurus parpol,” kata Ani Sutjipto lagi.
Baca Juga:
Menurut Ani, pentingnya mengakomodasi dan merealisasi afirmasi dalam pemilu 2009 ini jangan dipahami sebagai politik belas kasihan terhadap perempuan. Bangsa ini tengah mengalami kesenjangan gender hingga sangat berpengaruh terhadap kebijakan. “Ada kesenjangan riil soal gender. Sangat jomblang, 95 berbanding 5. Ini sangat berpengaruh pada pada produk kebijakan,” tegas Ani Sutjipto.
Afirmasi bukanlah sebuah keinginan untuk memberikan tempat yang lebih atau kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Afirmation Action lebih kepada membukakan akses kepada perempuan untuk sama-sama bertarung dengan laki-laki secara fair play, imbuhnya.Jika para perempuan pada akhirnya lolos untuk jadi anggota dewan jangan pula diartikan sebagai kebaikan hati kaum laki-laki. Mereka itu dalam kenyataannya ikut bertarung, kata Ani.
JAKARTA - Peneliti Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (UI) Ani Sutjipto, menilai Partai Golongan Karya (Golkar) tidak konsisten dalam memberlakukan
BERITA TERKAIT
- Hasto Tersangka Seminggu setelah Jokowi Dipecat PDIP, Apa Kaitannya?
- Klarifikasi Menteri Agama soal Tak Ada Azan di Pantai Indah Kapuk
- Hasto jadi Tersangka, Ronny Mengonfirmasi Keterangan Bu Mega
- 5 Berita Terpopuler: Cek Fakta, Benarkah Honorer Diangkat PPPK Paruh Waktu Secara Otomatis? Begini Penjelasannya
- Tinjau Sejumlah Gereja di Bandung, Wamendagri Bima Arya Pastikan Natal Berjalan Lancar
- Oknum Polisi yang Peras WN Malasia di DWP Jalani Sidang Etik Pekan Depan