Soal Ambruknya Crane di Palembang, Tiga Pekerja LRT Diperiksa Polisi

Soal Ambruknya Crane di Palembang, Tiga Pekerja LRT Diperiksa Polisi
ROBOH: Crane roboh yang menimpa dua rumah warga di Jakabaring, Selasa (1/8). Foto: Evan/Sumatera Ekspres/jpg

Sedangkan untuk panjang beban yang menimpa rumah warga masih belum dipastikan. "Kita masih akan menyelidiki tingkat kerusakan," tandasnya seraya menyebut pihaknya ada lima orang yang turun ke TKP.

Setelah diambil data, lanjut mengukur jarak tempuh beban yang diangkut. "Hasilnya akan keluar satu minggu," tegasnya.

Masih kata Wahyu, adapun kronologis yang berhasil dihimpun sekitar pukul 02.30 WIB dua operator (driver) Suhandri dan Bachtiar masing-masing membawa kendaraan crane crauler yang sedang mengangkat gerder (steel bok) tempat rel LRT ingin memasang steel bok dari bawah ke atas.

Ketika steel bok sudah di atas, crane kendaraan dengan berat 70 ton yang di bawa Andri, landasan aspalnya hancur dan amblas sehingga menyebabkan aspal disekitar crane (70 ton) ikut retak.

Maka yang terjadi crane terjungkal ke depan dan diikuti boom crane (80 ton) yang di bawa oleh Bachtiar ikut terjatuh, kemudian steel bok tersebut terjatuh di atas 2 rumah warga, mengakibatkan rusak dua rumah warga milik keluarga H Syaifuyl.

Setelah steel bok terjatuh, operator Andi dan Bachtiar membantu warga di dalam rumah H Syaiful untuk di keluarkan dari dalam rumah, kemudian seluruh pekerja rental alat berat pergi ke Polresta palembang.

Sementara itu, saat menjalani pemeriksaan masing-masing pekerja LRT ini belum bisa memberikan keterangan dan dari sepuluh pekerja yang dipanggil ada tiga pekerja yang diperiksa secara intensif. (chy)


Kapolresta Palembang, Kombes Pol Wahyu Bintono HB menegaskan pihaknya sudah melaksanakan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan menurunkan tim labfor


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News