Soal Andi, Bawaslu Tunggu Laporan
Sabtu, 04 Juli 2009 – 10:34 WIB
Baca Juga:
Sementara itu, JK menegaskan, semua etnis dan suku bangsa di Indonesia memiliki hak yang sama untuk menjadi pemimpin nasional. Kapasitas pribadi masing-masing yang seharusnya menjadi satu-satunya pertimbangan. "Kita punya hak yang sama untuk memimpin. Kemampuan masing-masing yang seharusnya menjadi ukuran, bukan tempat kelahirannya. Tidak ada satu etnis yang lebih baik dari etnis lainnya. Semua punya hak dan kesempatan yang sama," ujar JK saat bertemu dengan ulama dan habaib di Depok, Jawa Barat, kemarin (3/7).
Ketika berdialog dengan etnis Tionghoa di Jakarta, JK mengatakan bahwa perbedaan dalam berbangsa justru menjadi kekuatan bangsa untuk maju. Menurut JK, perbedaan itu perlu, tapi pembedaan (diskriminasi, Red) tidak perlu. "Kami ini berbeda karena ada orang Jawa, Bugis, Tionghoa, dan sebagainya. Tapi, kalau kita persoalkan itu, tidak akan ada habisnya. Justru kekuatan Indonesia itu ada di perbedaan-perbedaan itu," tandasnya.
Dalam debat calon presiden Kamis malam, JK menekankan ide rasisme sangat berbahaya bagi persatuan negara. Pemikiran rasis yang mengatakan bahwa seseorang dari etnis tertentu tidak layak menjadi presiden itu sangat berbahaya bagi kesatuan bangsa. "Pemikiran seperti itu yang dulu membuat orang Aceh ingin membuat negara sendiri," tegasnya. (bay/noe/aga/agm)
JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menganggap ucapan Andi Mallarangeng saat berkampanye di Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Rabu (1/7) bernuansa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Geram dengan KPK, Megawati: Siapa yang Memanggil Kamu Hasto?
- Setelah Sengketa Pilpres 2024, MK Bersiap Menyidangkan PHPU Pileg
- Apresiasi Putusan MK, AHY: Pimpinan Hadapi Tekanan dan Beban Luar Biasa
- MK Anggap Tidak Ada Keberpihakan Presiden terhadap Prabowo-Gibran
- KPU Bakal Umumkan Hasil Rekapitulasi Setelah Waktu Berbuka
- KPU Upayakan Rekapitulasi Nasional Rampung Sebelum 20 Maret