Soal Azan Magrib di TV saat Misa Paus Fransiskus, Ada Solusi dari Roy Suryo
jpnn.com - JAKARTA - Pakar Telematika Roy Suryo menanggapi imbauan Kementerian Agama RI yang meminta stasiun televisi untuk menyiarkan azan Magrib dalam bentuk running text, saat tayangan langsung misa yang dipimpin Paus Fransiskus pada Kamis (5/9).
Dibandingkan azan magrib yang hanya berupa running text, Roy Suryo mengusulkan agar memanfaatkan memanfaatkan teknologi penyiaran lainnya, yakni menggunakan sistem "Split-screen" pada satu layar.
Menurut dia, hal sejenis sudah sering dilakukan saat terdapat 2 atau lebih sumber video yang harus ditayangkan di saat yang bersamaan.
“Jadi, pemirsa tinggal mengarahkan fokus perhatiannya saja kepada tayangan yang ingin dilihatnya,” ucap Roy dalam pesan singkatnya, Rabu (4/9).
Khusus untuk audio atau suara, kata dia, bisa dipancarkan dengan sistem bilingual (2 suara) yang bisa dipilih oleh penonton dengan menekan tombol "audio" pada remote TV atau Set-Top-Box digital.
“Lalu memilih Split saluran "Left" atau "Right" sesuai gambarnya. Meski siaran menjadi monaural atau mono, namun tentu kualitasnya tetap baik dan keluar dari speaker kanan-kiri,” kata dia.
Eks Menteri Pemuda dan Olahraga itu menuturkan tayangan bilingual tersebut sudah lazim diaplikasikan untuk tayangan-tayangan dwi bahasa yang meskipun satu video, namun bahasa keluarannya bisa dipilih.
“Jadi, ini sebenarnya juga bukan teknologi baru, karena jaman penyiaran analog-pun dulu sudah diaplikasikan pada sistem TV zweiton (zwei=dua, ton=suara) tahun 1990 dan NICAM (Near-Instantaneous Companded Audio Multiplex) sejak th 1991,” jelasnya.
Roy Suryo menanggapi imbauan Kemenag yang meminta stasiun TV menyiarkan azan Magrib dalam bentuk running text, saat misa dipimpin Paus Fransiscus.
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Mercedes Rancang Mobil Listrik G580 Khusus Keperluan Dinas Paus
- Akun Fufufafa Disebut Identik dengan Gibran, Unggahannya Mengarah ke Gangguan Jiwa
- Reza Indragiri Adukan Fufufafa & Mobil Esemka ke Lapor Mas Wapres Gibran, Ini yang Terjadi
- Paling Pedas
- Si Rambut Kucir Bubarkan Diskusi FTA, Refly Harun Singgung Konspirasi dan Pengalihan Isu Fufufafa