Soal Bisnis di Balik Penjara Versi Tyo Pakusadewo, Karutan Cipinang: Informasi Menyesatkan

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Rutan Cipinang Ali Sukarno menegaskan pernyataan aktor Tyo Pakusadewo pada Podcast Uya Kuya TV di YouTube soal bandar keliling dan bisnis di balik penjara atau lapas pada Senin (1/5) menyesatkan.
Dalam pernyataannya, Tyo yang sudah dua kali menghuni penjara karena kasus narkoba tersebut ada bisnis narkoba, jual beli ponsel, makanan, air minum hingga kasur dan juga bandar keliling di dalam penjara.
“Ada disinformasi yang disampaikan Tyo yang sebenarnya pernah melakukan dua kali penggaran indisipliner selama di dalam Rutan Cipinang, di antaranya soal adanya kamar hunian mewah. Padahal kondisi yang sebenarnya, tak ada indikasi kamar hunian mewah di seluruh blok hunian, dan tidak ada nama blok Tipikor di Rutan Kelas I Cipinang,“ tegas Ali Sukarno menanggapi konten YouTube tersebut melalui keterangan, Selasa (2/5).
Terkait masalah kasur yang diperjualbelikan, Ali menyatakan pihak Rutan Kelas I Cipinang secara bertahap telah mendistribusikan kasur atau matras pada warga binaan di masing-masing blok hunian.
Pembagian kasur atau matras tersebut terakhir dilakukan pada 16 Maret 2023 dengan jumlah 635 unit secara gratis.
Karutan Cipinang juga membantah soal adanya monopoli dagang yang dilakukan oleh Jeera Foundation.
“Jeera Foundation merupakan pihak ketiga yang ditunjuk melalui MoU," kata Ali.
Lembaga tersebut, lanjut dia, bergerak dalam bidang pembinaan kepribadian dan kemandirian bagi warga binaan.
Kepala Rutan Cipinang Ali Sukarno menegaskan informasi soal bisnis di balik penjara versi Tyo Pakusadewo menyesatkan, simak selengkapnya
- Pengadilan Tinggi Medan Perkuat Hukuman Seumur Hidup Untuk Kurir Sabu-Sabu
- Duterte Disebut Sebagai Sosok Tegas & Tidak Pandang Bulu dalam Memberantas Narkoba
- Pasien Rehabilitasi Narkoba Tewas Dianiaya di Semarang, 12 Orang Jadi Tersangka
- Soedeson Tandra DPR Apresiasi Kapolri Menindak Tegas Kepada Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar
- Presiden Prabowo Akan Bangun Penjara di Pulau Terpencil untuk Para Koruptor
- Eks Kapolres Ngada jadi Tersangka Asusila, Terancam Dipecat dari Polri