Soal Bocor, 174 Ribu Calon Mahasiswa Gagal Ujian
jpnn.com - NEW DELHI – Ujian masuk perguruan tinggi di Negara Bagian Karnataka, India lagi-lagi ditunda. Ini adalah penundaan kedua dalam sepekan terakhir. Penyebabnya pun sama, yakni soal ujian kimia yang bocor.
”Kami telah mengamankan tiga individu terkait bocornya soal ujian ini. Kini kami sedang menyelidiki kemungkinan keterlibatan lebih banyak orang,” terang Sonia Narang, direktur unit investigasi kriminal Kepolisian India.
Salah seorang di antaranya, menurut dia, adalah asisten pribadi pejabat dinas kesehatan negara bagian (provinsi). seharusnya, sekitar 174 ribu calon mahasiswa menjalani ujian kimia kemarin.
Sebab, sepekan sebelumnya, ujian kimia dibatalkan beberapa jam menjelang waktu pelaksanaan. Tapi, mereka harus kembali kecewa karena lagi-lagi ujian ditunda. Panitia penyelenggara ujian masuk universitas lantas mengumumkan bahwa ujian kimia akan dilaksanakan pada 12 April.
Keputusan untuk kembali menunda ujian itu jelas membuat publik berang. Akhir pekan lalu, pasca penundaan kali pertama, sebagian besar peserta ujian dan orang tua siswa kelas XII di Kota Bangalore melampiaskan amarah ke kantor panitia penyelenggara ujian masuk perguruan tinggi.
Mereka mendatangi kantor dan merusak benda-benda yang ada di sana. Kebocoran soal itu, menurut pihak berwajib, diungkapkan sendiri oleh para peserta ujian. Sebagian mengaku mendapatkan tawaran soal mata ujian kimia.
”Tawaran itu mereka terima melalui WhatsApp. Soal-soal kimia itu dihargai masing-masing 1.000 rupee (sekitar Rp 198 ribu),” kata pejabat kepolisian setempat. (AFP/hep/c6/ami)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer