Soal Calon Kapolri, KH Ahmad Sadeli: Pak Listyo, Pak Boy Rafli, Terserah Presiden
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo belum juga mengumumkan nama calon kapolri pengganti Jenderal Pol Idham Azis yang akan masuk masa pensiun pada 1 Februari 2021.
Jokowi nantinya akan mengirim nama calon kapolri kepada DPR untuk kemudian dilakukan uji kepatutan dan kelayakan.
Ketua Umum Pengurus Besar Mathlaul Anwar (PBMA) KH Ahmad Sadeli Karim mengharapkan Presiden Jokowi juga mendengarkan aspirasi masyarakat dalam memilih calon kapolri meski kewenangan sepenuhnya ada di tangan presiden.
"Menurut saya itu memang kewenangan presiden, prosedurnya ada kan. Karena presiden mandataris rakyat, presiden harus mendengarkan aspirasi rakyat untuk kemaslahatan ke depan. Itu saya kalau saya,” kata KH Ahmad Sadeli Karim dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (12/1).
Dia berharap, Presiden Jokowi bijaksana dalam memilih pucuk pimpinan di Polri karena sosok kapolri nantinya diharapkan memberi rasa aman kepada masyarakat.
"Artinya, ya, tolong Presiden bijaklah dalam memilih seorang kapolri. Mudah-mudahan dengan begitu ada kondusivitas bagi keamanan. Itu yang diharapkan. Ada stabilitas ada keamanan. Rakyat tenang, tidak ada gejolak. Itu saja yang kita (Ahmad Sadeli, red) harapkan," ujarnya.
Dikatakan, kapolri harus mampu menegakkan hukum secara adil dan bisa melindungi seluruh rakyat yang sedemikian majemuk.
"Lalu bagaimana menegakkan hukum secara adil. Menegakkan hukum seadil-adilnya, tidak pandang bulu. Saya rasa kriteria kapolri sudah jelas sebagai pengayom, sebagai pelayan bagi seluruh bangsa Indonesia yang majemuk dan ber-Bhinneka Tunggal Ika ini,” lanjut dia.
Ketum Pengurus Besar Mathlaul Anwar (PBMA) KH Ahmad Sadeli Karim menyampaikan harapan tentang sosok calon kapolri.
- INSPIRA Sebut Kapolri Sigit Bawa Perubahan di Polri
- Cegah Teror Saat Natal, Polri Sterilisasi Seluruh Tempat Ibadah
- Kapolri Minta Masyarakat Tak Memaksa Berkendara Jika Lelah Menyetir
- Kapolri Bentuk Direktorat PPA dan PPO, Positif Bagi Perempuan dan Anak
- Soroti Kasus Kekerasan Seksual Diselesaikan Lewat Pernikahan, Sahroni: Logika Keliru
- Direktorat PPA &PPO Diharapkan Dorong Peringkat Kesetaraan Gender Indonesia