Soal Calon Pengganti Jenderal Idham Azis, Neta Ingatkan Presiden Jangan Terjebak
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak terjebak dalam memilih calon kapolri pengganti Jenderal Idham Azis yang pensiun pada Januari 2021.
Menurut Neta, sebelum dicalonkan atau diangkat menjadi kapolri, perwira tinggi harus sudah berpangkat terakhir bintang tiga atau komisaris jenderal (Komjen).
Namun peluang Bagi jenderal bintang dua atau inspektur jenderal (Irjen) menjadi calon kapolri juga terbuka setelah diangkat terlebih dahulu dalam jabatan yang diisi pati berpangkat komjen. Setelah itu baru dicalonkan sebagai kapolri.
"Selain bintang tiga, seharusnya calon kapolri itu dipilih dari figur yang kapabel, mumpuni, dan promoter (profesional, modern, tepercaya)," kata Neta menjawab JPNN.com, Senin (16/11).
Mantan wartawan ini lantas menyebut ada empat syarat yang harus diperhatikan oleh Presiden Jokowi dalam memilih pengganti Kapolri Jenderal Idham Azis.
"Ada empat syarat yang harus diperhatikan presiden dalam memilih calon Kapolri agar presiden tidak terjebak pada nilai perkawanan yang semu dan menyesatkan," ucap Neta.
Syarat pertama, calon kapolri pernah menjadi kapolda di Jawa atau di daerah rawan, guna memastikan insting-nya dalam mengantisipasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) cukup mumpuni dan telah teruji.
Kedua, calon kapolri yang dipilih harus paham dengan manajemen dan organisasi di Korps Bhayangkara. Sebab, persoalan besar di institusi Polri saat ini adalah penumpukan personel di jajaran tengah dan atas.