Soal Calon Pengganti Jenderal Idham Azis, Neta Ingatkan Presiden Jangan Terjebak
Mulai perwira menengah yang berpangkat AKBP, komisaris besar (Kombes) hingga perwira tinggi (Pati) yang menganggur dan tidak jelas kerjanya.
"Penumpukan ini membuat anggaran Polri habis tersedot untuk fasilitas para kombes dan jenderal," jelas Neta.
Syarat ketiga, calon kapolri harus memahami kebutuhan fasilitas, sarana, dan prasarana Polri, sehingga proyek-proyek pengadaan di Korps Bhayangkara tepat guna dan tepat sasaran bagi kepentingan kepolisian dalam menjaga kamtibmas.
Dengan demikian, kata Neta, orang-orang baru yang tidak mengerti tentang kepolisian jangan diberi tanggung jawab menangani kegiatan pengadaan di lingkungan Polri.
"Jangan hanya gara-gara kenal dengan kapolri kemudian diberi proyek pengadaan sehingga proyek tersebut tidak bermanfaat bagi kepentingan Polri," Neta mengingatkan.
Terakhir, syarat calon kapolri dia harus seorang figur yang memahami sistem karier untuk mengembangkan tugas profesional kepolisian.
Hal itu penting supaya jangan sampai ada seorang pejabat kepolisian yang bertahun-tahun bertugas di satu tempat. "Seperti Kapolda Bali yang sudah menjabat hampir lima tahun," katanya.
Dengan empat syarat tersebut, kata Neta, tentunya calon kapolri bisa juga diambil dari bintang dua.
Ketua Presidium IPW Neta S Pane sampaikan empat syarat agar Presiden Jokowi tak terjebak dalam memilih pengganti Jenderal Idham Azis.
- Pilwalkot Semarang 2024: Restu & Doa Jokowi untuk Yoyok-Joss
- Lihat Senyum Jokowi saat Kampanye Luthfi-Yasin di Simpang Lima Semarang
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub