Soal Cawapres Pendamping Anies, Ada Sinyal Apa dari Kepulauan Seribu?
jpnn.com - JAKARTA - Pertemuan para petinggi partai politik Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) di kediaman Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Kepulauan Seribu, Jumat (26/5), juga membahas mengenai sosok cawapres pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Ketua DPP Partai NasDem Taufik Basari mengatakan bahwa pertemuan itu menunjukkan soliditas untuk tetap melanjutkan langkah politik bersama pada Pilpres 2024.
"Menunjukkan bahwa memang koalisi ini masih sangat solid dan kita tentu siap untuk melanjutkan langkah-langkah berikutnya."
"Jadi tidak ada yang berubah terkait dengan koalisi ini, dan kita justru semakin solid untuk melangkah ke depan," kata Taufik di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/5).
Taufik menyebut bahwa pertemuan tersebut membahas terkait langkah-langkah KPP ke depan yang akan diambil, termasuk memberikan dukungan kepada Partai NasDem.
Pasalnya, kata dia, mantan Sekjen Partai NasDem sekaligus Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek penyediaan infrastruktur BTS 4G beserta infrastruktur pendukung pada Rabu (17/5).
"Pertemuan itu lebih kepada pertemuan yang ingin menyampaikan dukungan dan simpati kepada Partai NasDem, sekaligus juga membicarakan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh koalisi," ujarnya.
Dijelaskan, pertemuan tersebut turut membahas pula perihal situasi dan kondisi terkini demokrasi di Indonesia, serta bagaimana sikap KPP menghadapi dinamika permasalahan yang muncul beberapa waktu terakhir.
Pertemuan pimpinan partai Koalisi Perubahan di Kepulauan Seribu juga membahas mengenai sosok cawapres pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024.
- Yakin Pram-Rano Menang Satu Putaran, Anies Baswedan: Lihat Data KPU
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies