Soal Cek Saldo di ATM Link Berbayar, Begini Penjelasan BNI
jpnn.com, JAKARTA - Rencana pengenaan tarif untuk cek saldo dan tarif tunai di ATM Link mendapatkan sorotan dari berbagai pihak, bahkan YLKI.
Corporate Secretary BNI Mucharom memastikan pengenaan tarif tersebut hanya berlaku di jaringan ATM Link atau mesin ATM yang berbeda dengan bank tempat penerbitan kartu debitnya.
Menurutnya penetapan biaya tersebut merupakan upaya agar kenyamanan nasabah dalam bertransaksi di ATM Himbara dapat dinikmati terus menerus.
"Pengenaan tarif itu juga masih lebih hemat dibandingkan jaringan ATM sejenis di industri perbankan Indonesia," ujar Mucharom, di Jakarta, Senin (24/5).
Dia menyebut selain untuk membentuk healthy business yang berkelanjutan, penyesuaian tarif pada ATM Himbara ini juga merupakan komitmen untuk meningkatkan fitur layanan yang menarik.
"Kemudian jaringan ATM yang lebih banyak, kecepatan transaksi, dan keamanan," ungkapnya.
Kendati demikian, Mucharom memastikan kartu ATM BNI yang digunakan untuk cek saldo maupun tarif tunai di mesin ATM BNI, tidak dikenakan pungutan tarif atau tetap bebas biaya (Rp 0).
Sebelumnya, bank-bank Himbara mengenakan tarif pada jaringan ATM Link untuk cek saldo sebesar Rp 2.500 dan tarif tunai menjadi Rp 5.000 yang berlaku mulai 1 Juni 2021. Sedangkan transaksi transfer antar Bank Himbara tetap berlaku Rp 4.000.
Corporate Secretary BNI Mucharom memastikan pengenaan tarif tersebut hanya berlaku di jaringan ATM Link atau mesin ATM yang berbeda dengan bank tempat penerbitan kartu debitnya.
- Dukung Asta Cita, BNI Menggali Potensi Atlet Muda Bulu Tangkis di Tanah Air
- Begini Cara BNI Memberdayakan Pekerja Migran Indonesia di Hong Kong
- Dukungan Diaspora Loan BNI Bikin Restoran Indonesia Dapur Van Java di Perth Siap Ekspansi
- Dukung Hunia Layak, BNI Bidik Penyaluran KPR FLPP untuk 10.750 Rumah
- Diaspora Loan BNI Bantu Pemilik Bakso Ini Kembangkan Bisnis di Seoul
- BNI Siap Sukseskan Penyaluran KUR Bagi PMI