Soal Danantara, Pengamat: Ide Baik tetapi Berisiko Tinggi

jpnn.com - JAKARTA - Peneliti senior Citra Institute Efriza menilai bahwa ide mendirikan Badan Pengelola Investasi bernama Danantara sangat baik.
Menurut Efriza, Danantara bakal menghadirkan kekuatan investasi dengan dana yang diperuntukkan bagi masyarakat.
"Hanya saja, ketika pimpinannya terlepas dari katakanlah audit dan penyidikan hukum, maka tingkat kerawanannya akan tinggi dalam pengelolaan dan pengambilan kebijakannya," kata Efriza kepada JPNN.com, Selasa (19/2).
Dia menilai Danantara bisa dianggap menghadirkan ketidakadilan bagi lembaga-lembaga investasi lainnya yang telah ada, dengan sifat keistimewaan dari lembaga tersebut.
"Pengaturan terkait Danantara juga diperkirakan memperumit hubungan ketatanegaraan, misalnya, ketika untuk melakukan audit terhadap pengelolaan Danantara menyertakan DPR dalam hal perizinannya," ungkap Efriza.
Menurut dia, hal ini malah menghadirkan kesan menambah beban kerja DPR. Selain itu, lanjut dia, posisi Danantara akhirnya sulit dilepaskan dari aroma politik, seperti kepentingan politis.
Menurur Efriza, hal ini tentu saja berseberangan dengan niat awal bahwa lembaga Danantara bebas dari aroma dan kepentingan politik.
Di era sekarang, lanjut Efriza, semestinya disadari pula soal perilaku korup yang masih tinggi di negera ini.
Peneliti senior Citra Institute Efriza menilai bahwa ide mendirikan Badan Pengelola Investasi bernama Danantara sangat baik, tetapi berisiko tinggi.
- Pemerintah Perlu Mengambil Langkah Konkret Untuk Mendorong Masuknya Arus Investasi Asing
- Gubernur Jateng Tawarkan Langsung Investasi kepada 100 Investor dari 5 Negara
- Jangan FOMO Investasi Emas, Sebelum Tahu Soal Ini
- Pembangunan Jateng Andalkan Investasi, Gubernur Ahmad Luthfi: Tingkatkan Pelayanan
- Penghapusan Kuota Impor tak Menggangu Target Pemerintah untuk Swasembada Pangan
- Prabowo Sebut Pemerintah Qatar Bakal Investasi USD 2 Miliar untuk Danantara