Soal DBD, DKI Kurang Tanggap
Selasa, 14 Juni 2011 – 06:37 WIB
“Kami mendapatkan laporan kalau ada beberapa wilayah di Jakarta yang belum dikunjungi oleh Jumantik,” ujarnya.
Baca Juga:
Lalu terkait terulangnya masalah ini setiap tahunnya, politisi PDI Perjuangan ini mengatakan kalau Pemprov harus mempunyai rumusan tentang pemberantasan masalah ini. Jika ada rumusannya kemungkian besar pada tahun depan angkanya bisa diturunkan.“Jika mempunyai acunan akan terlihat jelas apa yang harus dilakukan sehingga kejadian ini tidak terulang lagi,” katanya.
Dan untuk penangganan korban DBD yang belum maksimal, menurut Dwi, hal ini terlihat ada beberapa kasus pasien yang terbengkalai di rumah sakit dan juga kurang mendapatkan pelayanan yang baik. Selain itu terkait dengan korban dan juga lingkungannya, pemprov yang biasa melakukan penyemprotan sarang nyamuk atau yang dikenal dengan fogging terkadang tidak pada tempatnya.
“Terkadang daerah yang banyak kasus DBD tidak dilakukan penyemprotan akan tapi daerah yang tidak kena kasus malah sering dilakukan penyemprotan,” katanya.
JAKARTA - Dinas Kesehatan (dinkes) DKI Jakarta kembali mendapat sorotan tajam. Setelah gagal mencegah merebaknya kasus gizi buruk di ibu kota, kali
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS