Soal Fast Charging, Pengguna Mobil Listrik Harus Tahu Ini
Jika baterai tersebut tidak memiliki Sistem Manajemen Baterai (BMS) yang tidak mumpuni, baterai tersebut akan mudah meledak.
“Lain halnya dengan baterai LFP ya, memang dirancang LFP teknologi yang terbaru ini, dia bisa menahan arus pengisian sampai 3C,” ujar dia.
Dia melanjutkan umur pakai untuk NMC itu hanya bisa mencapai 1.000 cycle dan harus cepat diganti.
Sementara itu, untuk baterai LFP mampu mencapai 3.000 cycle baru dilakukan pergantian.
Dengan begitu para pengguna kendaraan listrik, kata dia, harus cermat dalam mengatasi permasalahan tersebut agar nantinya tidak mengalami kejadian baterai rusak ketika mereka sedang menggunakan kendaraan.
“Jadi tergantung dari user sebenarnya ya, intinya kesimpulannya itu user-nya itu pakainya awuran-awuran atau ikuti aturan yang ada."
"Lebih baik di-charge di rumah pakai kecepatan rendah daripada sering-sering ngecas di fast charging station. Kecuali memang ya darurat ya, memang bergerak cepat,” ucap dia. (antara/jpnn)
Ahli BRIN Eka Rakhman Priandana tidak merekomendasikan pengguna mobil listrik terlalu sering memakai fast charging.
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha
- Lisa Blackpink Tiba di Jakarta, Dijemput Mobil Mewah, Harganya Gak Main-Main
- AISI Soroti Tantangan Penetrasi Kendaraan Listrik di Indonesia
- Volvo Pastikan Masih Jual SUV Ini dengan Mesin Bensin
- Konsumen Siap Geber Mobil Listrik Volkswagen ID. Buzz di Jalan
- Donald Trump Menang di Pilpres AS, Produsen Mobil Dunia Deg-degan
- Asyik, Hyundai Ioniq 5 N Siap Didistribusikan Kepada Konsumen November Ini