Soal Formulasi Anggaran PEN, Sri Mulyani Mengaku Dapat Bisikan
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku telah mempertimbangkan berbagai 'bisikan' dari ahli dalam formulasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021.
Menurut dia, ahli memprediksi varian baru dari Covid-19 masih akan bermunculan. Oleh karena itu, Sri Mulyani menegaskan pemerintah tetap akan waspada.
"Kami terus mengantisipasi sama seperti tahun 2021 di mana kita tidak melihat kemudian terjadilah pandemi muncul varian Delta yang lebih mengancam," ujar Sri Mulyani dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (24/8).
Sri Mulyani menyatakan pemerintah terus menjaga keberlanjutan APBN dalam jangka menengah panjang.
"Sehingga begitu muncul kebutuhan luar biasa di bidang kesehatan dan perlinsos kami harus mengambil dari pos prioritas lainnya," jelas Sri Mulyani.
Dia menyebutkan pemerintah mematok anggaran sebesar Rp 321,2 triliun untuk PEN 2022. Namun, untuk bidang kesehatan dan perlindungan sosial akan tetap dominan.
Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memerinci pertama anggaran bidang kesehatan sebesar Rp 77,05 triliun yang ditujukan untuk testing, tracing, dan treatment.
"Perawatan 250 ribu pasien Covid-19 dengan cost sharing BPJS, obat COVID-19 sebanyak empat juta paket serta insentif tenaga kesehatan selama 12 bulan," bebernya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku mendapatkan bisikan dari sejumlah ahli untuk merumuskan anggaran PEN 2022.
- Buka Peluang Pasar UMKM ke Luar Negeri, Bea Cukai Tingkatkan Sinergi Antarinstansi
- Perluas Akses Pembiayaan UMKM, BNI Gandeng Batumbu
- OJK: Hadirnya PP 47/2024 Berdampak Positif Bagi Keberlangsungan UMKM ke Depan
- Peruri dan BPR Percepat Layanan Keuangan Digital bagi UMKM
- Sebanyak 90 Ribu Pengunjung Hadiri SIAL Interfood 2024
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi